Rabu 09 Nov 2022 19:42 WIB

Program Padat Karya Pemkot Surabaya Dipuji Sekjen PDIP

Rumah Padat Karya Viaduct berkonsep kafe menyajikan beragam kuliner khas Surabaya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto memuji program Padat Karya yang dicanangkan Pemkot Surabaya. Kekaguman Hasto diutarakan saat mengunjungi salah satu Rumah Padat Karya Viaduct di Jalan Nias, Kecamatan Gubeng, Surabaya, Rabu (9/11/2022). 

Rumah Padat Karya Viaduct berkonsep kafe menyajikan beragam kuliner khas Surabaya, yang juga dilengkapi barber shop, dan lapangan basket mini. Rumah Padat Karya Viaduct telah mempekerjakan sekitar 25 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Namun bila ditotal dalam ekosistemnya, bisa melibatkan 100 orang, termasuk para pemasok berbagai bahan makanan dan minuman yang disajikan.

Baca Juga

"Saya kira ini luar biasa, bagaimana sebuah aset pemerintah kota didedikasikan untuk membuka lapangan kerja bagi rakyat. Ini merupakan respons kebijakan yang baik untuk mempercepat pemulihan ekonomi, saat kita dibayangi ketidakpastian ekonomi global," kata Hasto.

Rumah Padat Karya sendiri tersebar di berbagai daerah di Surabaya. Aset-aset Pemkot Surabaya yang idle alias menganggur disulap menjadi Rumah Padat Karya untuk memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah. Ada yang dijadikan kafe, barber shop, laundry, cuci motor, produksi kue, destinasi wisata, lahan pertanian-perikanan, dan sebagainya.

Program Padat Karya Pemkot Surabaya telah menyerap ribuan pekerja dari masyarakat berpenghasilan rendah. Menurut Hasto, ini merupakan cerminan gotong royong kerakyatan yang mampu dikerjakan dengan baik di Surabaya yang berada dalam kepemimpinan PDI Perjuangan.

"Coba bayangkan kalau semua daerah begini, punya konsep semacam ini, pasti luar biasa. Bagaimana menciptakan nilai tambah sebagai mata rantai perekonomian rakyat. Apalagi yang mengelola rumah padat karya ini adalah warga tidak mampu," ujar Hasto.

Hasto mendorong kader-kader PDI Perjuangan melakukan hal-hal konkrit dalam menciptakan lapangan kerja. Apa yang dilakukan kader PDI Perjuangan di Surabaya, lanjut Hasto, adalah upaya menghadapi tekanan-tekanan perekonomian global yang sedang tidak baik-baik saja. 

"Jika dibandingkan dengan perekonomian negara lain, ekonomi kita tidak kalah. Namun kita tidak boleh lengah. Sebab ancaman krisis finansial yang sedang dihadapi negara lain itu bisa terjadi di Indonesia," kata Hasto.

Ketua DPRD Surabaya yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, beragam program ekonomi kerakyatan terus didorong di Surabaya. Kolaborasi antara Pemkot Surabaya dan kader PDIP di DPRD Surabaya, diharap mampu memompa pemulihan ekonomi secara lebih cepat.

"Kita semua berkomitmen bagaimana program padat karya sukses, sebagai respons atas situasi pemulihan ekonomi serta antisipasi potensi perlambatan ekonomi atau bahkan resesi ke depan," kata Adi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement