REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Jawa Barat, mengupayakan penghuni sekolah di daerah itu aman dan sadar terhadap bencana. Sehingga perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi kebencanaan.
"Ada beberapa sekolah di Kota Cirebon yang memang rawan bencana, sehingga perlu dilakukan edukasi serta sosialisasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon Andi Wibowo di Cirebon, Selasa (8/11/2022).
Ia mengatakan sekolah di Kota Cirebon memang rawan bencana alam, terutama banjir, ketika hujan dengan intensitas tinggi. Sehingga butuh pengetahuan semua penghuni, baik guru, siswa, maupun lainnya, terkait kebencanaan.
BPBD Kota Cirebon mengupayakan seluruh sekolah bisa memperoleh pengetahuan terkait kebencanaan, mulai dari SMP, SD, hingga TK, agar dapat paham terkait bencana. "Kami targetkan seluruh sekolah di Kota Cirebon menerima materi kebencanaan supaya menjadi sekolah dengan kategori aman bencana," ujarnya.
Andi melanjutkan sekolah aman bencana ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 33/2019 tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana. Dengan adanya amanat tersebut, pihaknya berharap, peserta didik memahami secara teknis mengenai mitigasi dan langkah penanganan bencana jika terjadi di lingkungan sekolah.
"Kami melakukan edukasi dan sosialisasi ini sesuai dengan amanat permendikbud untuk memberikan perlindungan dan keselamatan kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dari risiko bencana serta menjamin keberlangsungan layanan pendidikan," katanya.
Andi juga mengaku bersyukur karena Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon memiliki layanan kedaruratan 112. Minimal peserta didik mengetahui layanan tersebut yang tidak hanya bencana alam tetapi juga bencana sosial.