Kamis 03 Nov 2022 20:01 WIB

Forum OSIS Jabar Harus Bantu Cegah Tiga Dosa Besar di Dunia Pendidikan

Peran OSIS di sekolah sangat penting karena OSIS bersentuhan langsung deng

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Forum OSIS Jawa Barat (FOJB)  melakukan kunjungan ke Pondok Inspirasi Bogor, dalam rangka inisiasi kerja sama program kepemudaan, Senin (18/7/2022).
Foto: Dok Pondok Inspirasi
Forum OSIS Jawa Barat (FOJB) melakukan kunjungan ke Pondok Inspirasi Bogor, dalam rangka inisiasi kerja sama program kepemudaan, Senin (18/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Tiga dosa besar dalam dunia pendidikan hingga saat ini masih terjadi. Menurut Kepala Bidang PSMA ( Pembinaan Sekolah Menengah Atas) Disdik Jabar I Made Supriatna, tiga dosa besar dalam dunia pendidikan tersebut adalah Perundungan, Intoleran dan Pelecehan Seksual. Hal ini, menjadi sebuah pekerjaan rumah semua pihak. 

Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi antara Disdik, pihak sekolah,  forum OSIS Jawa Barat dan peran orang tua. Dengan begitu, permasalahan ini bisa segera diatasi. 

Baca Juga

I Made menilai, peran OSIS disetiap sekolah sangat penting. Karena OSIS ini bersentuhan langsung dengan semua murid.“Saya berharap FOJB dapat menjadi agen pendidikan dengan membantu mencegah 3 Dosa Besar dalam dunia Pendidikan,” ujar I Made dalam acara Rapat Kerja (Raker) Forum Osis Jawa Barat dengan Dinas Pendidikan di Kantor Dinas Pendidikan Jawa Barat, Kamis (3/11/2022).  

Sementara menurut Ketua Umum Forum OSIS Jawa Barat, Ahmad Jamaludin, FOJB saat ini tengah membuat formulasi. Agar tiga dosa besar dalam dunia pendidikan ini bisa segera teratasi. 

Untuk menyelesaikan permasalahan ini, kata dia, harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sehingga pihaknya bisa memindai akar persoalan dari tiga dosa besar tersebut. “Jadi nantinya FOJB akan fokus dulu terhadap kesehatan mental dan budi pekerti para pelajar. Karena dengan begitu akan ada pakem-pakem dalam berprilaku,” katanya.  

Dalam waktu dekat, kata Ahmad, sebagai sebuah ikhtiar awal, FOJB akan menggelar kegiatan seminar kesehatan mental. Karena, setiap masalah yang ditimbulkan berawal dari mentalnya yang tidak sehat.  “Agenda terdekat FOJB akan mengadakan seminar kesehatan mental bagi pelajar. Persoalan mental dikalangan pelajar ini sangat penting,” katanya. 

Dengan adanya mental yang kuat, kata dia, FOJB bisa mencetak para pemimpin yang memiliki mental yang kuat. Apalagi  saat ini eranya sosial media, ketika ada pendapat yang tidak sesuai dengan keinginan netizan harus bisa tahan banting. “Jadi memang untuk menjadi seorang pemimpin harus memiliki mental yang kuat. Jangan sampai menjadi pemimpin yang baperan. Dihujat dikit laporin ke polisi dikritik sedikit langsung marah. Padahal kritik dan hujatan adalah obat agar kita terus berfikir tentang kemajuan bangsa,” paparnya.

Dewan Pembimbing FOJB Fadly mengatakan siap menjadikan FOJB sebagai mitra dan agen pendidikan dalam mewujudkan pelajar juara.  Saat ini, kata dia, FOJB telah berkolaborasi dengan berbagai pihak  baik instansi pemerintahan maupun pihak swasta seperti Telkom University, PT Paragon Technology and Inovation dan Pondok Inspirasi dalam menciptakan program program kerja demi menjadikan FOJB sebagai pabrik pemimpin muda dan pelajar juara. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement