Selasa 01 Nov 2022 16:26 WIB

Polisi Kembali Periksa Empat Panitia Konser Berdendang Bergoyang

Polisi kembali memeriksa sebanyak empat panitia konser Berdendang Bergerilya.

Konser musik (ilustrasi).
Foto: flickriver.com
Konser musik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisan Resor Metro (Polrestro) Jakarta Pusat kembali memanggil untuk dilakukan pemeriksaan empat orang panitia gelaran festival musik "Berdendang Bergoyang" di Istora, Komplek Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar (Kombes) Polisi Komarudin mengatakan, Selasa ini jajarannya akan memanggil dan memeriksa empat orang panitia festival.

Baca Juga

"Hari ini kita akan periksa terkait lingkup panitia manajemen," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Adapun, pada Senin (31/10), Komarudin menyatakan polrestro Jakarta Pusat beserta jajaran nya sudah memanggil dan memeriksa empat dari lima orang panitia lainnya.

"Kemarin dari lima yang hadir empat orang, untuk diperiksa dan dimintai keterangan dan masih terus kita kembangkan," lanjutnya.

Namun, Komarudin belum bisa membeberkan hasil dari pemeriksaan lima orang panitia kemarin, yang membahas jumlah tiket yang dicetak, dan jumlah kerugian penonton akibat tidak bisa ke masuk ke venue acara.

"Masih terus kami kembangkan, karena kemarin saksinya (divisi tiket) belum bisa hadir," ujar Komarudin.

Ia melanjutkan, jadi hari ini kepolisian masih meminta keterangan. "Jadi masih ada lagi yang kami mintai keterangan hari ini," lanjutnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah membatalkan konser musik "Berdendang Bergoyang" di Istora Senayan Jakarta pada Minggu (30/10) demi keselamatan penonton.

"Polda menyatakan kegiatan itu kita hentikan, karena mempertimbangkan keselamatan jiwa penonton. Kita tidak ingin adanya korban jatuh," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (31/10).

Konser tersebut awalnya direncanakan berlangsung selama tiga hari, yakni 28-30 Oktober 2022, namun membeludaknya pengunjung di hari kedua membuat pihak Kepolisian memutuskan untuk membatalkan konser di hari ketiga.

Zulpan mengatakan, petugas Kepolisian menemukan adanya dugaan praktik penjualan tiket yang melampaui kapasitas gedung tempat berlangsungnya konser.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement