Selasa 01 Nov 2022 15:56 WIB

BPBD Kabupaten Tangerang Petakan Lima Kecamatan Rawan Banjir

BPBD Kabupaten Tangerang memetakan lima kecamatan yang paling rawan banjir.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah pelajar melintasi Jalan Raya Kutabumi yang tergenang banjir di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten.
Foto: ANTARA/Fauzan
Sejumlah pelajar melintasi Jalan Raya Kutabumi yang tergenang banjir di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang melakukan upaya antisipasi terhadap bencana banjir di Kabupaten Tangerang. Upaya itu diantaranya dengan memetakan titik-titik rawan banjir dan mengadakan simulasi penanganan banjir di lokus tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat mengatakan, simulasi penanganan banjir digelar di Danau Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, Selasa (1/11). Simulasi dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir, terutama di titik rawan di lima kecamatan.

Baca Juga

“Simulasi dilakukan untuk mengantisipasi kerawanan bencana dimana cuaca saat ini sudah memasuki musim penghujan. Kerawanan bencana dideteksi terutama di lima kecamatan, yakni Kecamatan Pasar Kemis, Jayanti, Teluknaga, Pakuhaji, dan Legok,” kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat, Selasa (1/11/2022).

Ujat menyebut, pihaknya juga telah membentuk Desa Tanggung Bencana (Destana) di lima kecamatan tersebut. Melalui Destana, titik-titik rawan banjir memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana.

Masyarakat di titik-titik rawan banjir akan diedukasi untuk tanggap terhadap bencana banjir yang sewaktu-waktu bisa melanda. Ujat mengimbau masyarakat, terutama di lima kecamatan tersebut untuk terus waspada.

“Untuk masyarakat di wilayah tersebut diharapkan bersiap siaga di musim penghujan ini. Kami juga sudah menyiapkan logistik bencana berupa logistik pangan, perlengkapan keluarga, perlengkapan bayi, dan shelter kit, sehingga jika terjadi bencana kami siap men-support,” terangnya.

Sebelumnya dikabarkan, permukiman warga di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang terendam banjir akibat air laut pasang yang terjadi dalam sepekan terakhir. Banjir rob itu berdampak terhadap 220 kepala keluarga (KK).

“Airnya setinggi 20-30 sentimeter mengganggu aktivitas sehari-hari warga saja. Dengan total jumlah kepala keluarga sebanyak 220 KK dari RT 01 RW 01 DAN RT 02 RW 02 di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir.

Munir menyebut pihaknya menyiapkan personel untuk bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi kebutuhan evakuasi warga. Dia menjelaskan bahwa daerah yang dilanda rob saat ini merupakan langganan bencana di setiap tahunnya lantaran lokasi desa tersebut berada di pesisir pantai.

Peristiwa rob atau pasang air laut kerapkali terjadi pada sekira pukul 10.00 hingga 11.00 WIB di setiap harinya. Lalu akan kembali surut pada pukul 16.00 hingga 18.00 WIB.

“Sehingga banjir air laut pasang ini menggenangi rumah warga kurang lebih selama tujuh jam,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement