Selasa 01 Nov 2022 13:42 WIB

Siapa yang akan Dampingi Anies, Jubir Demokrat: Kita Masih Bahas Kriteria

Cawapres yang mendampingi Anies harus bisa mendongkrak suara pemilih.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (15/9).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan soal siapa bakal calon wakil presiden Anies Baswedan, masih dalam pembahasan bersama antartiga partai pendukung bersama Partai Nasdem, Demokrat dan PKS.

Pembahasan menyangkut kriteria sehingga belum sampai menentukan siapa nama pasti cawapres yang mendampingi Anies Baswedan.

Baca Juga

"Saat ini kami masih fokus membahas kriteria capres dan cawapres, serta cara menentukannya. Belum membahas nama secara resmi, meskipun sudah masuk beberapa aspirasi," kata Herzaky, Selasa (1/11/2022).

Untuk penentuan siapa nama bakal cawapres, kata Herzaky, akan menunggu kesepakatan seluruh parpol calon mitra koalisi. Karena sebelumnya, ada mekanisme internal di tiap parpol yang harus dijalani dalam memutuskannya.

Herzaky mengutip seperti yang disampaikan Ketum Partai Demokrat, Agus Yudhoyono, maupun Anies Baswedan, bahwa ada lima kriteria capres dan cawapres yang akan diusung. Yakni, memiliki integritas, kapabilitas, elektabilitas, chemistry, dan semangat memperjuangkan perubahan dan perbaikan.

"Elektabilitas, karena kami ingin menang, bukan hanya bersama. Jadi, baik capres maupun cawapres harus memiliki elektabilitas yang tinggi, apalagi ketika dijadikan pasangan calon," ujarnya.

Kemudian kapabilitas. Menurut Herzaky, jejak rekam dan kemampuan mengelola dan memimpin pemerintahan jika terpilih, sangat diperlukan. Hal ini penting untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan, baik capres maupun cawapres.

"Chemistry karena kami ingin presiden dan wakil presiden saling melengkapi, saling mendukung, bukan malah saling mendahului atau saling berkontestasi," terangnya.

Ia mengakui memang banyak aspirasi muncul untuk memasangkan dan mengusung Anies-AHY. Karena kedua tokoh ini memang saling melengkapi, dan memberikan efek yang lebih kuat ketika disandingkan sebagai sesama tokoh representasi perubahan.

Apalagi, ia menyebut Ketua Umum AHY sendiri memiliki 3K, karakter, kompetensi, dan kinerja atau jejak rekam yang terbukti dalam memimpin organisasi sebesar. Di antaranya sebesar dan sekompleks partai politik dengan puluhan ribu pengurus dan jutaan kader seperti Partai Demokrat.

"Semua doa dan harapan baik ini tentu kami amini. Kami cermati dan resapi terus, untuk dijadikan salah satu pertimbangan dalam memutuskan ke depannya," jelas Herzaky.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement