Selasa 01 Nov 2022 01:15 WIB

Dinkes Tasikmalaya Cek Riwayat Anak yang Meninggal karena Gagal Ginjal Akut

Seorang anak berusia 11 bulan di Tasikmalaya meninggal karena gagal ginjal akut

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang anak berusia 11 bulan di Tasikmalaya meninggal karena gagal ginjal akut. Ilustrasi.
Foto: Pixabay
Seorang anak berusia 11 bulan di Tasikmalaya meninggal karena gagal ginjal akut. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat melakukan pengecekan riwayat kesehatan anak yang meninggal dunia karena sakit ginjal akut dengan memeriksa obat yang dikonsumsinya.

"Kami cek riwayat pasien dan saya turun ke puskesmas untuk mengecek obat yang diberikan. Kemudian kami datang ke rumah duka mengecek kepada keluarga," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya Uus Supangat di Tasikmalaya, Senin (31/10/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan satu orang anak usia 11 bulan warga Kecamatan Cipedes meninggal dunia akibat gagal ginjal akut, Sabtu (29/10/2022). Anak tersebut awalnya sakit dengan gejala panas dan dalam dua hari anak itu tidak buang air kecil. Kemudian orang tuanya membawa ke puskesmas.

Pasien tersebut oleh pihak puskesmas dirujuk ke RSUD dr Soekarjo pada Jumat (28/10/2022), kemudian dirujuk ke RSHS Bandung. Namun keluarga belum bersedia dan pasien meninggal pada Sabtu (29/10/2022).

"Hari itu mau langsung dirujuk ke RSHS, tapi pasien tidak bersedia. Pasien baru bersedia keesokan harinya. Namun tidak keburu, keburu kondisi menurun," kata Uus.

Ia menyampaikan tim kesehatan telah memeriksa riwayat pasien juga obat yang diberikan oleh petugas kesehatan kepada pasien tersebut. "Sebelum berobat memang konsumsi obat, tapi kami pastikan obat yang dikonsumsi aman," katanya.

Jika dari pemeriksaan obat tidak bermasalah, maka Dinkes Tasikmalaya akan menelusuri lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasien meninggal. "Kami masih melakukan penelusuran untuk memastikan, masih harus penelitian lebih jauh," ujar Uus.

Ia mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kondisi kesehatan anaknya. Jika ada gangguan kemih diimbau untuk segera diperiksa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.

Jika demam, kata Uus, tidak membeli obat sendiri. Sebaiknya harus terlebih dahulu diperiksa ke dokter agar mendapatkan obat yang benar sesuai dosis. "Diharapkan masyarakat tetap tenang, menerima obat dokter, gunakan sesuai aturan," kata Uus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement