Sabtu 29 Oct 2022 13:18 WIB

Juragan 99 Pilih Mundur dari Posisi Presiden Klub Arema

Gilang mengaku telah turun tangan membantu korban Kanjuruhan.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana menangis saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di Sekretariat Arema FC, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). Manajemen Arema FC mengatakan siap bertanggung jawab dengan menerima sanksi apapun yang dijatuhkan PSSI dan memfokuskan perhatian pada upaya pemulihan kondisi korban luka serta pemberian santunan pada keluarga korban meninggal atas tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana menangis saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di Sekretariat Arema FC, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). Manajemen Arema FC mengatakan siap bertanggung jawab dengan menerima sanksi apapun yang dijatuhkan PSSI dan memfokuskan perhatian pada upaya pemulihan kondisi korban luka serta pemberian santunan pada keluarga korban meninggal atas tragedi di Stadion Kanjuruhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gilang Widya Pramana yang juga dikenal sebagai Juragan 99, secara resmi menyatakan mundur sebagai Presiden Klub Sepak Bola Arema pada Sabtu (29/10/2022). Gilang memberikan pernyataan resminya tersebut di Kandang Singa, markas Arema FC di Malang setelah berkomunikasi dengan jajaran manajemen Arema FC.

Sebelumnya Gilang sudah bertemu dengan jajaran manajemen Arema FC untuk menyampaikan perihal pengunduran diri ini secara resmi dan berpamitan. "Sepak bola adalah passion dalam hidup saya dan sebagai Aremania saya bangga telah diberi kesempatan menjadi Presiden Arema FC sejak 6 Juni 2021," kata Gilang dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Sabtu (29/10/2022).

Baca Juga

"Saya sudah berusaha memberikan semua yang terbaik untuk klub tetapi mungkin klub memerlukan sosok yang lebih baik lagi. Karena itu saya memutuskan untuk mundur sebagai Presiden Arema FC terhitung mulai hari ini. Saya ingin lebih fokus mengurus keluarga dan kembali ke kegiatan-kegiatan saya di luar sepak bola supaya dapat berkontribusi bagi Indonesia," paparnya.

Sejak hari pertama terjadinya tragedi Kanjuruhan, Gilang sebagai pribadi telah turun tangan membantu para korban dan keluarga korban. Ia berkeliling melakukan takziah ke keluarga korban, baik keluarga Aremania maupun keluarga petugas keamanan.

Pihaknya pun membuka Crisis Center di Kandang Singa untuk memberikan respon cepat kepada keluarga korban. Proses pemulihan fisik dan mental para pemain dan official juga menjadi perhatiannya sebagai Presiden Arema FC.

Dia mengungkapkan, sejatinya banyak hal yang ingin ia lakukan dengan posisinya sebagai Presiden Arema. Namun pada kenyataannya, pergerakannya sangat terbatas. "Begitu banyak yang ingin saya lakukan, tetapi posisi Presiden Arema FC adalah posisi kehormatan yang tidak memiliki legal standing," kata Gilang

"Posisi ini diberikan kepada saya oleh PT AABBI, pemilik Arema FC, karena perusahaan saya masuk sebagai salah satu sponsor dan investor kecil. Saya tidak ada di dalam daftar eksekutif perusahaan sehingga kewenangan saya sangat terbatas," ujarnya.

"Yang saya lakukan selama ini adalah meningkatkan kualitas pemain dan pelatih, memberikan fasilitas terbaik supaya mereka bisa berlatih dengan nyaman, serta memastikan gaji mereka terpenuhi dengan baik," tambah Gilang dalam pernyataannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement