REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kelanjutan dari proyek pembangunan lintas raya terpadu (LRT) Jakarta fase 2 pada tahun depan. Dia menyebut perpanjangan proyek LRT akan menjadi pembahasan tersendiri untuk periode gubernur berikutnya.
“Itu menjadi pembahasan tersendiri, apakah itu bisa kita lanjutkan, (tapi) kan bisa juga dilanjutkan oleh periode gubernur berikutnya, periode 2024,” kata Heru kepada awak media di Monas, Jumat (28/10/2022).
Dia menyebut, pihaknya perlu memastikan keberadaan anggaran di DKI Jakarta. Mantan wali kota Jakarta Utara itu mengatakan, ada berbagai pilihan yang bisa diputuskan mengenai kelanjutan proyek LRT Jakarta.
“Iya, belum (dilanjut di 2024)” ucapnya.
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta untuk sementara akan mengutamakan hal-hal yang lebih mendesak. Dia menyebut, hal yang paling utama dijaga saat ini adalah situasi ekonomi.
Berdasarkan informasi, dalam rencana APBD 2023, Pemprov DKI tidak mengajukan anggaran untuk pembangunan LRT fase dua. Padahal, rencana awalnya hendak dilakukan pembayaran pembebasan lahan pada 2023.
Dalam pembebasan lahan awal ini, Pemprov DKI rencananya akan memulai di rute Pegangsaan Dua hingga Jakarta International Stadium (JIS) atau proyek LRT fase 2. Proyek itu diklaim Pemprov DKI sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.