Jumat 28 Oct 2022 11:03 WIB

Koalisi Harus Hati-Hati Pilih Cawapres 

Partai juga harus hati-hati berkoalisi dengan partai mana.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Direktur Public Opinion & Policy Research atau Populi Center Usep S. Ahyar
Foto: Gumanti Awaliyah
Direktur Public Opinion & Policy Research atau Populi Center Usep S. Ahyar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Senior Populi Center, Usep S Ahyar, memprediksi pertarungan di 2024 berlangsung ketat. Karena itu, menurutnya, partai harus hati-hati dalam memilih calon wakil presiden. 

"Harus saling melengkapi misalnya, jadi jangan dari ceruk pemilih yang sama. Misalnya Pak Anies sekarang unggul di Jawa bagian Barat, DKI, sama Banten," kata Usep kepada Republika, Kamis (28/10).

Begitu juga dengan Ganjar jika nantinya diusung PDIP. Ganjar perlu mencari wakil presiden yang melengkapi dirinya. 

"Pak Ganjar dalam hal ini Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, wilayah timur unggul, nah harus bisa melengkapi misalnya tokoh-tokoh yang ada di Jawa Barat yang misalnya menjadi vote gather di Jawa Barat," ujarnya. 

Sementara pemilih Prabowo konstituennya berhimpit dengan  Anies. Selain itu, partai juga harus hati-hati berkoalisi dengan partai mana. Sehingga, agak berat jika partai tidak berkoalisi. 

"Kalau sendirian saya kira anak berat. Walau PDIP bisa secara formal, dia sendirian mengusung calon yang diharapkan masyarakat, kalau sendiri agak berat juga kalau tidak berkoalisi dengan yang lain. Apalagi kalau melihat lawan-lawannya yang selama ini muncul," tuturnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement