Rabu 26 Oct 2022 17:09 WIB

Hadapi Ancaman Krisis, Gerakan Indonesia Optimis: Kepentingan Nasional Harus Didahulukan

Gerakan Indonesia Optimis ajak pemuda bangkit hadapi ancaman krisis.

Ketua Umum Gerakan Indonesia Optimis (GIO),Ngasiman Djoyonegoro, bersama sejumlah aktivis dalam peringatan HUT ke-4 GIO. Gerakan Indonesia Optimis ajak pemuda bangkit hadapi ancaman krisis
Foto: Dok Istimewa
Ketua Umum Gerakan Indonesia Optimis (GIO),Ngasiman Djoyonegoro, bersama sejumlah aktivis dalam peringatan HUT ke-4 GIO. Gerakan Indonesia Optimis ajak pemuda bangkit hadapi ancaman krisis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejumlah tokoh ekonomi memprediksi krisis global akan terjadi pada 2023 akibat krisis energi di hampir seluruh belahan dunia. Belum juga beranjak dari pemulihan Pandemi Covid-19, perang di Ukraina menambah tekanan krisis hingga level yang mengkhawatirkan.  

Sementara itu, di dalam negeri, Pemilu 2024 yang saat ini telah memasuki tahapan juga berkontribusi terhadap intensi politik dalam negeri. Belajar dari Pemilu 2019, politik populisme telah menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat.  

Baca Juga

Di ranah digital, serangan siber yang dialami negeri ini secara bertubi-tubi dalam bentuk peretasan data pribadi menjadi tantangan tersendiri yang membutuhkan perhatian pemerintah. Tanpa penanganan yang tepat, kejahatan siber (cyber crime) bakal semakin merebak. 

Sementara itu, Presidensi G20 Indonesia pada 2022 merupakan sebuah amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Karena itu, negara-negara maju dari seluruh dunia datang ke Indonesia untuk membahas berbagai isu strategis Global.  

"Situasi sulit ini yang sedang dihadapi Indonesia. Akan tetapi, dengan melimpahnya sumber daya nasional dan komitmen pemangku kebijakan, saya yakin kita akan mampu menghadapi tantangan krisis ini," kata Ketua Umum Gerakan Indonesia Optimis (GIO),Ngasiman Djoyonegoro, di Jakarta, Rabu (26/10/2022).  

GIO adalah salah satu upaya untuk menjaga semangat Optimisme di kalangan pemuda, khususnya Gen-Z. Di ulang tahun yang ke-4 ini, GIO secara spesifik mengangkat tema "Pemuda Bersatu Bangun Indonesia Maju." 

"Pemuda telah mengambil peran sejak zaman pra kemerdekaan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Peran ini yang perlu dijaga keberlanjutannya. GIO menangkap tongkat estafet itu dan meneruskannya kepada generasi berikutnya," kata Simon, panggilan akrab Ngasiman Djoyonegoro.  

Simon mengatakan GIO terus mengembangkan kiprahnya di kancah nasional. Terutama selalu menumbuhkan semangat Optimisme melalui kegiatan-kegiatan positif demi kemajuan bangsa Indonesia. 

Pada ulang tahun yang ke-4 ini GIO menyelenggarakan kegiatan merawat Optimisme berupa bhakti sosial bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan membagikan 1000 paket sembako kepada masyarakat yang kurang mampu, pembagian doorprize kepada peserta HUT, dan  warga sekitar kantor di Jalan Tebet Barat VIII Jakarta. 

Diharapkan dengan penyelenggaran kegiatan di atas inisiatif kolaborasi antar berbagai elemen bangsa dapat terus dilakukan. Gerakan Indonesia Optimis siap bersinergi dengan seluruh elemen bangsa, bekerja bersama sehingga bangsa kita meraih kemenangan dan kemajuan. 

"Kepentingan nasional harus diletakkan di atas segala kepentingan. Saya yakin dengan semangat optimisme, persatuan, SDM unggul yang berkarakter Nasionalisme dan penguasaan teknologi adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045," kata Simon.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement