REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana membeli sejumlah kendaraan taktis (Rantis) Maung produksi perusahaan industri militer dalam negeri PT Pindad pada tahun 2023. Mobil dengan harga Rp 600 juta hingga 700 juta itu bakal dipergunakan untuk mendistribusikan logistik Pemilu 2024 ke daerah-daerah terpencil.
Sekretaris Jenderal KPU, Bernard Dermawan Sutrisno menjelaskan, Maung MV2 4x4 itu bukan jenis tempur, tapi sudah didesain khusus untuk dipakai oleh sipil. Lebih jauh, Pindad juga akan memodifikasi (custom) rantis itu agar cocok untuk mengangkut logistik pemilu.
"Maung 4x4 versi Logistik Pemilu ini bermuatan tiga penumpang model single cabin dengan bak semi terbuka," kata Bernard kepada wartawan, Selasa (25/10/2022).
Secara lengkap, begini spesifikasi Maung tersebut sebagaimana disampaikan Bernard:
Total Dimensi: Panjang 5,2 meter x Lebar 1,6 meter x Tinggi 1,15 meter
Volume Bak: Panjang 3 meter x Lebar 1,6 meter x Tinggi 1,15 meter
Volume Angkut: 3 ton
Mesin: Diesel 1500 cc Plus Turbo
Transmisi: Manual 6 speed
Daya Maksimal: 149 Horse Power dan torsi 400 NM
Bahan Bakar: Solar
Kapasitas BBM: 80 liter
Jarak Tempuh: 1.200 kilometer
Kecepatan: 120 Km/Jam
Radius Putar: Maksimal 13,7 meter
Daya Tanjak: 60 persen (± 31⁰)
Kemiringan: 30 persen (± 17⁰)
Kaki-Kaki: Suspensi Depan independent, coilover shock, link arm; Suspensi Belakang rigid, coilover shock, four link arm
Velg: R17
Kelengkapan: Winch 4.5 ton, Lampu Black
Bernard mengatakan, KPU berencana membeli Maung tersebut pada tahun anggaran 2023. Jumlah unit yang akan dibeli disesuaikan dengan jumlah KPU daerah yang punya wilayah terpencil. Kini, KPU sedang memetakan daerah-daerah mana saja yang punya daerah terpencil yang sulit diakses.
Sebelumnya, Komisioner KPU Parsadaan Harahap mengatakan, rencana pembelian Maung Pindad ini berkaca dari pengalaman pendistribusian logistik saat Pemilu 2019 dan Pilkada 2020, lalu. Ketika itu, terdapat sejumlah daerah yang sulit dijangkau oleh kendaraan biasa.
"Rencana pembelian ini tidak untuk semua daerah, tapi hanya untuk daerah-daerah uang sulit terjangkau," kata Parsadaan, Senin (24/10/2022).
KPU memilih Maung Pindad karena merupakan produk buatan dalam negeri. Apalagi, tingkat komponen dalam negeri (TKSN) pada rantis tersebut mencapai 80 persen.