REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gudang tripleks di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, tepatnya di samping pusat perbelanjaan Mutiara Kitchen, sudah 24 jam terbakar. Petugas secara bergiliran masih terus melakukan upaya pemadaman.
Kebakaran yang melanda gudang tersebut terjadi sejak Senin (24/10/2022) sekitar pukul 20.30 WIB. Hingga pukul 20.30 WIB hari ini, kebakaran masih terjadi.
Sekretaris Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Iwan Rusmawan mengatakan, titik api di lokasi gudang terus bertambah. Kondisi tersebut diperparah oleh angin kencang dan material yang terbakar adalah kayu dan kardus.
"Kalau dalam bahasa Sunda-nya mah api unggun lah, ini kayu semua terus angin lumayan gede dan ya itu lah api, kita enggak bisa prediksi. Ini ada satu terus sekarang ada dua, sekarang udah merata semua. Ini hampir 90 persen habis," ujarnya, Selasa (25/10/2022).
Ia mengatakan, api sempat mengecil, namun kembali membesar karena material yang terbakar kayu. Pihaknya pun belum dapat memastikan dan diketahui penyebab kebakaran.
"Ini kan kayu ya, kalau kayu di atas. Ini kan tumpukannya banyak banget, di atas kayak yang udah selesai, tapi di bawah ternyata masih menyala, ya kayak api unggun lah terus api juga pengaruh," katanya.
Ia mengatakan, petugas yang melakukan pemadaman mengalami kesulitan karena kondisi gudang kayu yang rentan. Bahkan, Iwan menyebut akibat panas api, benteng gudang yang berada di samping menjadi roboh.
Api sempat merembet ke bagian lainnya di sekitar gudang, namun tidak besar. Pihaknya tengah berupaya memadamkan api dengan bantuan dari petugas di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi.
"Sekarang kita full alat semua, semaksimal mungkin lah. Air terus saja disemprotkan karena lokasi yang sulit dan membahayakan anak-anak," katanya.
Iwan menambahkan, pihaknya meminta bantuan instansi terkait untuk menyiapkan beko mengeruk material benteng yang roboh. Hal itu guna memudahkan dua unit mobil pemadam yang berada di bagian luar gudang. Mobil itu terjebak akibat tertutup material benteng roboh.
Ia melanjutkan, petugas sempat mengalami kelelahan saat melakukan pemadaman bahkan harus bertaruh nyawa. Namun, untuk mengantisipasi kelelahan pihaknya mengatur dengan pembagian sif.
"Sekarang ini peleton tiga, nanti pagi jam delapan ganti sama peleton satu terus besoknya lagi ganti sama peleton dua," katanya.
Ia mengatakan, total unit damkar yang diterjunkan mencapai 22 unit, termasuk dari bantuan wilayah lain. Sedangkan personel mencapai seratus orang lebih.