Selasa 25 Oct 2022 14:51 WIB

Satu Desa di Karawang Terendam Banjir

Meluapnya dua sungai di Karawang, Jabar membuat satu desa terendam banjir.

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Pengendara motor melintasi banjir di Desa Karangligar, Karawang, Jawa Barat. Meluapnya dua sungai di Karawang, Jabar membuat satu desa terendam banjir.
Foto: ANTARA/M Ibnu Chazar
Pengendara motor melintasi banjir di Desa Karangligar, Karawang, Jawa Barat. Meluapnya dua sungai di Karawang, Jabar membuat satu desa terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satu desa di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terendam banjir pada Ahad (23/10). Peristiwa tersebut terjadi setelah meluapnya Sungai Cibeet dan Cidawolong akibat tidak sanggup menampung derasnya hujan pada pukul 23.40 WIB.

"Banjir merendam permukiman warga di Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat, menyebabkan 60 kepala keluarga / 176 jiwa terdampak," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga

Ia menambahkan, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pada Senin (24/10) 06.00 WIB, banjir mulai surut di beberapa lokasi terdampak. Kemudian, tidak ada laporan adanya pengungsian ataupun korban jiwa dari peristiwa ini.

Banjir juga merendam berbagai bangunan, seperti 50 unit rumah warga, satu unit mushola dan satu fasilitas pendidikan terendam denga ketinggian muka air bervariasi antara 20 hingga 60 sentimeter.

"Guna melakukan penanganan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang berserta aparat terkait menuju lokasi untuk melakukaan pendataan dan berkoordinasi untuk melakukan penanganan lebih lanjut," ujarnya.

Ia juga mengutip Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan akan terjadi potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu antara siang/sore hingga malam hari di sebagian wilayah di Kabupaten Karawang dan sebagian wilayah di Jawa Barat pada Selasa (25/10) dan Rabu (26/10).

Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan khususnya yang berada di wilayah rawan bencana, seperti masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliras sungai.

"Masyarakat di sekitar lereng dan dataran rendah, jika terjadi hujan lebih dari satu jam, kemudian jarak pandang 50 meter tidak terlihat, segera keluar rumah, tinggalkan tempat dan cari lokasi aman dan lebih tinggi," kata Suharyanto saat memimpin Rapat Koordinasi Antisipasi Cuaca Ekstrem beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement