Senin 24 Oct 2022 22:14 WIB

Dampak Bencana Banjir di Destinasi Wisata Jembrana Belum Meluas

Dampak banjir Bali belum meluas dan berharap bisa segera diatasi.

BPBD Provinsi Bali membersihkan bongkahan kayu dan lumpur pascabanjir bandang yang terjadi di Jembarana, Bali.
Foto: Antara/PemkabJembarana
BPBD Provinsi Bali membersihkan bongkahan kayu dan lumpur pascabanjir bandang yang terjadi di Jembarana, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan dampak bencana banjir terhadap destinasi wisata di Kabupaten Jembrana, Bali, belum meluas. "Ada dampak banjir terhadap destinasi wisata karena jalur (perjalanan) sempat terputus di beberapa lokasi dekat destinasi wisata, dan ada beberapa teman saya yang membatalkan kunjungannya karena melihat pemberitaan mengenai banjir yang terjadi. Dampaknya belum luas dan kami berharap ini bisa segara diatasi," ujarnya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin (24/10/2022).

Dia memastikan pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah provinsi Bali, dan seluruh dinas terkait agar menyiapkan setiap destinasi wisata dalam keadaan siap menghadapi curah hujan yang tinggi. Pada kesempatan tersebut, Sandiaga menyampaikan simpati yang mendalam terhadap kejadian banjir di tengah-tengah persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Baca Juga

"Saudara-saudara di Bali, Jawa Timur, dan beberapa wilayah Indonesia sampai sekarang menghadapi anomali cuaca dan curah hujan yang begitu deras dan lebat sehingga bencana banjir ini dengan curah hujan yang tinggi menjadi bencana yang melanda sebagian daerah," ungkap dia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali disebut telah melakukan table top exercise (simulasi yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan pemangku kebijakan dan masyarakat menghadapi bencana) serta tactical floor game untuk mempersiapkan potensi adanya bencana. Tema yang diangkat oleh BNPD adalah ?Satgas Penanggulangan Darurat Bencana Terpadu Hadapi Bencana di Wilayah Bali dalam Rangka Presidensi G20 di Indonesia 2022.?

"Bali termasuk juga wilayah dengan risiko tinggi terhadap ancaman bencana termasuk bencana lainnya. Kita semua berdoa untuk yang terbaik dan kita kerahkan kemampuan upaya kita untuk memitigasi dan mengatasi bencana banjir yang sekarang melanda berbagai wilayah di Bali," kata Sandiaga.

Lebih lanjut, pihaknya mengapresiasi BPBD Bali yang telah menyiapkan satuan tugas dan juga Pemprov Bali yang bekerja sangat keras mengatasi peristiwa banjir Bandang dan tanah longsor di Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Karangasem. Dia menyampaikan bahwa Gubernur Bali telah memberikan kepastian agar semua pihak bersiap siaga dan memastikan G20 tetap on track pada tanggal 15-16 November 2022.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement