Senin 24 Oct 2022 14:14 WIB

Wapres: Beda Capres tak Boleh Picu Permusuhan

Perbedaan politik tak boleh membuat masyarakat terkotak-kotak.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Wapres Maruf Amin
Foto: dok. istimewa
Wapres Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta perbedaan politik dalam Pemilu 2024 mendatang tidak membuat masyarakat terpecah. Ma'ruf mengingatkan, meski beda pilihan partai atau pasangan calon presiden maupun wakil presiden tidak membuat permusuhan di masyarakat.

"Kalau kita berbeda partai maka kita harus bersikap lakum partaiyukum walana partayuna, partai Anda partai Anda, partai saya partai saya. kalau berbeda capres lakum capresukum walana capresyuna. Bagi kalian capres kalian, bagi kami (capres kami ) artinya berbeda tidak perlu terjadi permusuhan," kata Ma'ruf saat menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional Pesantren Muhammadiyah Boarding School Prambanan, DIY, Senin (24/10).
 
Selama ini, perbedaan politik kerap membuat masyarakat terkotak-kotak, sehingga menimbulkan perselisihan. Karena itu, Ma'ruf mendorong untuk tetap mengedepankan semangat persatuan bangsa.
 
Dia juga berharap peran santri Muhammadiyah dalam mengawal dan menjaga persatuan di masyarakat jelang Pemilu 2024.
 
"Supaya bangsa ini tidak terkoyak apalagi ketika kita akan menghadapi pemilu legislatif, capres dan sebagai hendaknya kita tidak melupakan semangat kesepakatan nasional sebagai satu bangsa," ujarnya.
 
Ma'ruf juga menekankan perlunya santri ikut menjaga kesepakatan nasional yang telah dirumuskan pendiri bangsa mulai dari Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Menurutnya, tidak hanya menjadi santri yang paham agama tetapi juga ikut menjaga kesepakatan nasional.
 
"Seorang yg memegang teguh kesepakatan nasional tidak berarti harus kehilangan dirinya sebagai seorang muslim kaffah. Karena itu kita sebagai Muslim Indonesia harus menjadi muslim utuh dan juga memegang teguh kesepakatan nasional, ini yang dua duanya kita jalankan dengan baik," ujarnya.
 
Selain itu, dia menyatakan, selain persaudaraan sesama muslim, penting juga menjaga persaudaraan sesama bangsa dan sesama manusia. "Ini prinsip yang diajarkan Islam bahwa seluruh manusia adalah saudara, maka ulama merumuskan persaudaraan selain ukhuwah islamiyah,  ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah," ujarnya.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement