Jumat 21 Oct 2022 22:18 WIB

Pengelola Kebun Raya Bogor dan Pemkot Sepakat Hentikan Wisata Malam Glow

Terdapat sejumlah kesepakatan terkait format pengelolaan KRB ke depan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Nur Aini
Badan Riset dan inovasi Nasional (BRIN) bersama sejumlah pihak lintas bidang Organisasi Riset (OR) dan peneliti IPB University, melakukan penelitian dampak cahaya buatan dari wisata malam GLOW, terhadap flora dan fauna yang ada di Kebun Raya Bogor (KRB).
Foto: PT Mitra Natura Raya
Badan Riset dan inovasi Nasional (BRIN) bersama sejumlah pihak lintas bidang Organisasi Riset (OR) dan peneliti IPB University, melakukan penelitian dampak cahaya buatan dari wisata malam GLOW, terhadap flora dan fauna yang ada di Kebun Raya Bogor (KRB).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— PT Mitra Natura Raya (MNR) selaku pengelola Kebun Raya Bogor (KRB) sepakat menghentikan aktivitas wisata malam Glow di KRB. Hal itu diputuskan bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan budayawan.

“Hari ini telah mencapai kesepakatan dari seluruh pihak mulai dari PT. MNR, budayawan, aliansi, dan semuanya menyepakati beberapa poin untuk menghentikan Glow ini yang telah lama menimbulkan polemik,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, kepada Republika.co.id, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga

Bima Arya mengatakan, selain menghentikan Glow, ada juga kesepakatan untuk menurunkan atribut dan lampu-lampu yang berkaitan dengan Glow. Di samping itu, dalam pertemuan di KRB pada Jumat (21/10), Bima Arya mengatakan terdapat sejumlah kesepakatan terkait format pengelolaan KRB ke depan.

“Ada harapan agar kemudahan bagi pengunjung, tadi saya sepakat tetapi nanti soal tiket dan retribusinya akan kita hitung kembali. Format lainnya secara detail nanti akan dibicarakan bersama-sama untuk kedepannya lebih baik,” kata Bima Arya.

GM Coorporate Communication dan Security PT MNR Zaenal Arifin, mengatakan pihaknya sepakat untuk mengikuti arahan Wali Kota Bogor terkait penutupan Glow. Ia pun sepakat untuk menurunkan segala atribut yang berkaitan dengan wisata malam di KRB itu.

Kendati demikian, Zae mengatakan, proses penelitian yang dilakukan oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) terus berjalan. Ia mengatakan, ada kemungkinan penelitian berjalan dengan konsolidasi antara BRIN dan IPB University seperti arahan Wali Kota Bogor.

“Karena pak wali melihat ada dua permasalahan. Pertama permasalahan dengan budayawan, yang kedua terkait dengan hasil riset bersama dengan IPB. Barangkali mungkin kita ada solusi-solusi positif seperti apa sehingga kedepannya bisa lebih baik,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah penutupan Glow dilakukan secara permanen, Zae mengatakan, PT MNR akan mengikuti arahan dari Wali Kota Bogor termasuk penelitian bersama dengan IPB University.

“Kita ikut arahan pak wali. Mungkin pak wali akan menjembati kita dengan IPB, ini pun juga menjadi langkah baik kita dengan para budayawan aspirasi-aspirasi mereka kami terima,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement