Kamis 20 Oct 2022 13:17 WIB

Soal Perbaikan JIC, Ini Kata Pj Gubernur

Peristiwa kebakaran terjadi ketika ada kegiatan renovasi kubah masjid.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus Yulianto
Kubah JIC yang ambruk saat terjadinya kebakaran. Video diabadikan oleh warganet  (ilustrasi)
Foto: screenshoot IG
Kubah JIC yang ambruk saat terjadinya kebakaran. Video diabadikan oleh warganet (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya sejauh ini masih membahas perbaikan Jakarta Islamic Center (JIC) yang kubahnya terbakar, kemarin sore. Menurut dia, berdasarkan rapat terakhir, akan ada perbaikan lanjutan.

“Mungkin kita liat apakah perlu ada pembahasan dan tambahan anggaran,” kata Heru di Balai Kota DKI, Kamis (20/10).

Ditanya perbaikan JIC yang perlu dirobohkan terlebih dulu, Heru tak menjawab secara rinci. Menurut dia, pihaknya akan kembali membahas dengan pihak yang mengerjakan proyek.

“Sudah dibahas, sore saya kabarin (pembaruannya) ya,” kata dia.

Menyoal pembiayaan perbaikan yang menggunakan dana APBD DKI Jakarta, Heru tak menampiknya. Namun demikian, dirinya menegaskan hal itu akan ditinjau lebih lanjut.

“Terpenting harus bisa diperbaiki,” jelas dia.

Diketahui, Kubah masjid Jakarta Islamic Center (JIC) Jalan Kramat Raya, Tugu Utara, Jakarta Utara terbakar pada Rabu (19/10/2022) sore. Menurut kepolisian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

“Tidak ada korban jiwa, nihil, kerugian materi belum dapat ditaksir,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Wibowo, kemarin.

Menurut Wibowo, peristiwa kebakaran terjadi pukul 15.30 WIB ketika ada kegiatan renovasi kubah masjid. “Kami belum tahu penyebab kebakarannya tapi yang jelas, saya sudah meminta bantuan Puspabfor Polri untuk membantu memcari tahu penyebab kebakaran,” terang dia.

Kepolisian juga telah meminta keterangan dari para saksi yang sedang melakukan pekerjaan renovasi kuba tersebut. Para saksi sudah dibawa ke Polres Jakarta Utara untuk dimintai keterangan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement