Ahad 16 Oct 2022 04:48 WIB

Dinkes: 73,08 Persen Anak di Sumut Sudah Menerima Vaksin Dosis Kedua

Yang mendapatkan vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 86,83 persen.

Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke seorang anak (ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke seorang anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMATRA UTARA -- Vaksinasi Covid-19 dosis kedua untuk anak kelompok usia 6 tahun hingga 11 tahun di Provinsi Sumatera Utara hingga Sabtu sudah mencapai 73,08 persen dari total sasaran vaksinasi. Sementara itu, yang mendapatkan vaksinasi dosis kedua sudah 86,83 persen dari target sasaran vaksinasi anak di Sumut.

"Sasaran vaksinasi anak berjumlah 1.616.233 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Ismail Lubis melalui keterangan tertulis, Sabtu (15/10/2022), malam.

Baca Juga

Ismail merinci, dari 33 kabupaten/kota yang melaksanakan vaksinasi anak tersebut, baru Samosir, Tapanuli Utara, Toba, Humbang Hasundutan, dan Sibolga yang cakupan vaksinasinya sudah diatas 90 persen untuk vaksinasi dosis kedua. Sedangkan untuk cakupan vaksinasi yang sudah lebih dari 80 persen, yakni Karo, Dairi, Pematangsiantar, Labuhan Batu Utara, Tapanuli Selatan, Pakpak Bharat, Gunung Sitoli, Padang Lawas Utara, Langkat, Simalungun dan Serdang Bedagai.

Kemudian, untuk cakupan vaksinasi yang sudah lebih dari 70 persen adalah Padang Lawas, Labuhan Batu Selatan, Batu Bara, Tapanuli Tengah, Tebing Tinggi, Binjai, Nias, Tanjung Balai dan Mandailing Natal. Sementara itu, cakupan terendah yakni Nias Utara, Nias Barat, Asahan, Padangsidempuan, Labuhanbatu, Deli Serdang, Kota Medan dan Nias Selatan.

Dinas Kesehatan Sumut terus menggencarkan penyuntikan vaksin terutama masyarakat yang masuk kategori rentan terhadap penularan Covid-19. Ia juga mengingatkan masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.

Protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. Karena menurutnya, peningkatan cakupan vaksinasi yang didukung dengan penguatan protokol kesehatan sangat penting dalam masa transisi dari pandemi menuju endemi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement