Jumat 14 Oct 2022 19:02 WIB

Anwar Abbas Amat Prihatin dengan Kondisi Kepolisian

Peristiwa-peristiwa yang melibatkan kepolisian terus dipertontonkan kepada publik.

Rep: Mabruroh/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua PP Muhammadiyah dan Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas
Foto: Republika TV/Mauhammad Rizki Triyana
Ketua PP Muhammadiyah dan Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah dan Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas turut menanggapi peristiwa yang kembali menimpa Kepolisian RI. Ia mengaku amat prihatin dengan ulah para anggota Kepolisian RI yang terus menggerus kepercayaan rakyat Indonesia.

“Benar-benar memprihatinkan di mana seorang petinggi di kepolisian beberapa bulan yang lalu tega menghabisi jiwa anak buahnya, dan sekarang seorang Kapolda telah terbukti mengonsumsi narkoba padahal tugasnya adalah menangkap orang yang memakainya,” kata Buya Anwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga

“Dan yang lebih memprihatinkan lagi, ternyata yang bersangkutan juga telah ikut memperdagangkan barang terlarang yang dia sita,” sambungnya.

Peristiwa-peristiwa yang melibatkan kepolisian terus dipertontonkan kepada publik adalah bukti pesimistisnya masyarakat terhadap kepolisian. Terutama kata Anwar, dalam memberantas tuntas tindak pidana narkoba di Indonesia.

“Banyak warga masyarakat pesimis masalah narkoba ini akan bisa diberantas karena para polisi sebagai penegak hukum yang dipercaya untuk memberantasnya, ternyata juga telah ikut meraup keuntungan dari kehadiran benda haram tersebut,” ujar Buya Anwar.

Anwar mempertanyakan apa yang terjadi di kepolisian, dengan serentetan peristiwa yang terus terbongkar. Dia mengatakan, apakah memang sudah separah itu rusaknya jiwa dan mentalitas serta nasionalisme dari kepolisian republik Indonesia?

Sejumlah tanda tanya disampaikan oleh Buya Anwar. Mengapa mereka tega merusak diri serta jiwa dari anak-anak bangsanya sendiri? Apakah mereka sudah tidak punya hati nurani sehingga mereka tidak lagi melihat masyarakat sebagai orang yang harus mereka bela dan lindungi, tetapi lebih sebagai objek yang harus bisa mereka eksploitasi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya bagi diri dan kelompoknya.

“Jika itu yang terjadi maka pertanyaannya ada apa dengan dunia kepolisian kita? Mengapa perilaku mereka sekarang ini tampak sudah sangat materialistik dan hedonistik sekali?" ujarnya. 

Kendati demikian, Buya Anwar masih percaya terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit akan mampu mengawal kasus-kasus yang melibatkan anggotanya serta menindak tegas mereka. “Hal ini jelas sangat memprihatinkan kita. Tapi saya yakin dan percaya kapolri sudah tahu hal itu semua dan sudah tahu tentang bagaimana cara untuk mengatasi dan menyelesaikannya,” kata Buya Anwar.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement