REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- PT Hutama Karya (Persero) melengkapi ruas Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) dengan terowongan perlintasan satwa liar, dalam upaya mempertahankan ekosistem kawasan hutan serta untuk menciptakan infrastruktur yang ramah lingkungan.
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro, Kamis (13/10/2022), mengatakan progres pekerjaan jembatan gajah sudah mencapai 66 persen, lima dari 10 box beton untuk perlintasan reptil. Sedangkan untuk perlintasan primata masih dalam proses observasi BKSDA yang ditargetkan rampung akhir 2023.
"Kami berharap perlintasan satwa liar ini dapat mempertahankan ekosistem satwa sekitar dan menciptakan infrastruktur yang ramah lingkungan serta mengantisipasi risiko satwa liar yang masuk ke main road jalan tol," kata Koentjoro dalam keterangan diterima di Banda Aceh.
Ia menjelaskan dengan beroperasi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Sibanceh seksi 2 Seulimeum-Jantho sepanjang 6,35 km pada April lalu, menambah panjang ruas tol Sibanceh yang telah beroperasi hingga kini yakni telah mencapai 30 km.
Menurut dia, PT Hutama Karya selaku pengembang dan pengelola JTTS berkomitmen untuk terus mempercepat penyelesaian pembangunan agar dapat tersambung seutuhnya dengan totalnya nanti akan terbentang sepanjang 74,2 km.
Saat ini, kata Koentjoro, progress konstruksi di ruas Tol Sibanceh seksi 1 Padang Tidji-Seulimeum telah mencapai 82,35 persen, seksi 5 Blang Bintang ? Kutobaro telah mencapai 91.40 persen dan seksi 6 Kutobaro-Simpang Baitussalam mencapai 82.39 persen.
"Keseluruhan konstruksi pada ruas tol ini ditargetkan selesai pada awal 2023 mendatang sehingga dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar," kata Koentjoro.
Sebelumnya, Hutama Karya juga telah membangun terowongan perlintasan gajah di Tol Pekanbaru-Dumai, pada Tol Sibanceh juga dilengkapi dengan terowongan perlintasan satwa liar untuk mengakomodir habitat satwa liar sekitar hutan.
Perlintasan satwa liar di Tol Sibanceh tepatnya di Seksi 1 Padang Tidji ? Seulimeum, rencananya akan terbagi menjadi tiga bagian yakni perlintasan dengan struktur konstruksi jembatan untuk gajah di KM 13+755 hingga 13+871, perlintasan dengan menggunakan produk beton tulang pracetak berbentuk segi empat untuk reptil di KM 10+000 hingga 15+100, dan perlintasan dengan konstruksi jembatan kanopi jaring kabel untuk primata di KM 11+000 hingga KM 13+0000.
Saat ini, Hutama Karya telah mengoperasikan tiga seksi di Tol Sibanceh, yaitu seksi 2 Seulimeum-Jantho dengan panjang 6,35 km, Seksi 3 Jantho-Indrapuri 16 km, dan Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang 14 km, dengan peningkatan lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang cukup baik dibanding tahun sebelumnya.
"Kami mencatat LHR pada kuartal III (Juli-September) tahun ini meningkat 150 persen menjadi 1.647 kendaraan per hari jika dibandingkan Kuartal III Tahun 2021 yang hanya mencapai 649 kendaraan per hari," katanya.
Namun demikian, lanjut dia, LHR tersebut hanya mencapai 39 persen dari LHR business plan yang telah direncanakan yakni 4.198 kendaraan per hari. "Jika telah terhubung secara penuh, tol ini mampu memperlancar lalu lintas dan meningkatkan distribusi barang dan jasa, apalagi jalan tol ini nantinya akan tersambung sampai Medan sehingga nantinya akses wisatawan maupun wirausaha akan semakin terbuka lebar," paparnya.