REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Setelah menunggu 52 tahun, Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional yang dibuka penyelenggaraannya oleh Wakil Presiden KH Maruf Amin di area Astaka Utama, Kiram Park pada Rabu (12/10/2022) malam.
Pada pembukaan yang ditandai dengan pemukulan bedug itu, Wapres didampingi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Wapres dalam sambutannya mengatakan saat ini perkembangan kehidupan beragama selama ini di Indonesia relatif menggembirakan, terutama pada tingkat ritual keagamaan yang didukung meningkatnya sarana dan prasarana keagamaan.
Salah satu program pemerintah dalam bidang agama adalah peningkatan pemahaman dan pengembangan nilai kegamaan di masyarakat, antara lain melalui kegiatan MTQ. Disampaikan Wapres, kesuksesan penyelenggaraan MTQN ini bukan hanya untuk Kalsel, tetapi juga sukses bagi Indonesia. Karena Indonesia berhasil dalam menjaga tradisi peradaban Islam, dengan bermusabaqoh tilawatil qur’an. Ini dinilai Wapres sangat tepat dengan kondisi saat ini.
Terkait SDM, Wapres menyebut sesuai dengan perintah ayat Alquran yang pertama turun yakni Iqra (bacalah), bermaksud agar masyarakat Indonesia menimba ilmu pengetahuan terus menerus. Iqra yang harus dibaca itu, terang Wapres bukan hanya huruf quraniyah, tapi huruf Allah yang tertulis dalam kehidupan. Wapres juga menyampaikan, Iqra juga diartikan merenungkan, melakukan penelitian atau riset, dan mendalami penelitian yang lebih lanjut.
Setiap muslim harus jadi pribadi unggul yang menguasai ilmu pengetahuan. Ia pun berharap generasi muda muslim punya identitas. “Generasi qurani harus sanggup membaca Alquran dan mengimplementasikan kandungannya,” pesan Wapres.
Selanjutnya Ma’ruf mengharapkan generasi muda yang terlibat dalam MTQ, akan semakin memiliki pemahaman yang benar tantang Islam dan bagaimana Islam memandang keagamaan dalam masyarakat yan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, untuk saling mengenal satu sama lain.
Lebih lanjut, terang Wapres sejak pertama digelar 1968, MTQ telah memberikan dampak yang besar dalam membangun masyarakat, terlihat dari berkembangnya jumlah pesantren dan para penghafal Alquran, termasuk, bidang lomba yang kian beragam.
Wapres mengharapkan, MTQ tidak semata sebagai wahana berlatih dan berlomba, tapi juga mengedukasi umat agar semakin mencintai Alquran, meningkatkan kesadaran beragama yang lebih humanis dan terbuka, sekaligus dakwah menyempurnakan akhlak.
“Mari kita jadikan MTQ ini sebagai wahana menumbuhkan Ukhuwah Islaminya, Ukhuwah Wataniah dan Ukhuwah Insaniah,” ujarnya.
Pesan lainnya, agar peserta MTQ tidak hanya mengejar kemenangan, tapi lebih pada memperteguh motivasi untuk menguasai ilmu keagamaan, baik melalui sekolah informal atau formal.
Pada kesempatan itu, Wapres Ma’ruf menyampaikan apresasi terhadap persiapan yang sangat baik menurutnya, bagi Pemprov Kalsel dan panitia pelaksana MTQ XXIX Tahun 2022. MTQN XXIX Tahun 2022 ini diikuti 1.676 peserta dari 34 provinsi dan 135 dewan hakim yang menilai peserta pada 8 cabang lomba yang terbagi dalam 23 golongan.
Kedelapan cabang lomba itu adalah cabang Seni Baca Alquran, Hafalan Alquran, Tafsir Alquran, Syarhil Alquran, Kaligrafi, Qiraat Alquran, Fahmil Alquran dan terakhir cabang Karya Tulis Alquran (KTIQ).
Terdapat 12 venue tempat lomba yang tersebar di Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin.