REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat hingga Rabu pukul 19.00 WIB tercatat ada 16 titik bencana di Kota Sukabumi, Jawa Barat akibat hujan deras.
"Mayoritas bencana yang terjadi pada hari ini yakni banjir yang menyebar hampir di seluruh kecamatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Whardani, Rabu (12/10/2022).
Data yang dihimpun dari petugas BPBD Kota Sukabumi, banjir merendam Pesantren Assirojul Munir, RT 04/RW 09, Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gununpuyuh, Puri Cibeureum Permai (PCP) II di Jalan Casablanka, RT 02/RW 09 Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, dan di belakang kantor Dinas Perhubungan Kota Sukabumi di RT 07/RW 04, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong.
Kemudian banjir juga merendam Jembatan Merah di Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros akibat meluapnya Sungai Cisuda, Jalan Bhayangkara, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole (sekitar kantor PLN Kota Sukabumi), SD Sudajayahilir di Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Cikole, Jalan Ciandam RW 06 Kelurahan Cibeureumhilir, Kecamatan Cibeureum dan di RT 5/RW 9 Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole.
Selanjutnya, longsor terjadi di Perum SJR Jalan Kokom Komariah, RT 2/RW 13, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole mengakibatkan tembok penahan tanah (TPT) jebol, TPT amblas di RT 4/RW 11 Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gununggpuyuh, dan Jalan Pasundan, RT 02/RW 07, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong.
Longsor juga terjadi di Perum Taman Asri, dan Perumahan Kandara, Kelurahan Subangjaya serta di RT 04/RW 17 Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole. Dampak paling parah terjadi di RT 04/RW 08, Kelurahan Subang jaya yang disebabkan meluapnya air selokan yang mengakibatkan jalan menuju ke RW 12 dan RW 13 terputus.
"Kami belum menerima laporan adanya korban jiwa pada bencana yang terjadi Rabu ini. Adapun penyebab terjadi banjir akibat drainase yang kurang berfungsi serta penyempitan dan pendangkalan aliran sungai," katanya.
Sementara untuk longsor, menurut dia disebabkan oleh kondisi tanah yang labil karena hampir setiap hari diguyur hujan deras dari pagi bahkan hingga malam. Imran mengatakan hingga saat pihak bersama usur Polri,TNI dan relawan masih melakukan pendataan di berbagai lokasi bencana termasuk masih menghitung nilai kerugian materi.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat meningkatkan kewaspadaan, karena kondisi cuaca buruk seperti sekarang ini bisa berpotensi timbul bencana serta warga pun diminta untuk membersihkan saluran air agar tidak terjadi penyumbatan.