Kamis 13 Oct 2022 00:42 WIB

450 Prajurit Yonif 623 Pertebal Keamanan di Papua Barat

Sebelum berangkat ke Papua Barat seluruh prajurit menjalani latihan selama dua minggu

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah prajurit TNI Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda melakukan defile saat upacara kepulangan Satuan Tugas Pam Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Papua di Lapangan Yonif 315/Garuda, Gunung Batu, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/6/2022). Sebanyak 400 prajurit TNI Yonif 315/Garuda kembali pulang setelah melaksanakan tugas pengamanan di sejumlah daerah di Provinsi Papua selama 12 bulan.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah prajurit TNI Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda melakukan defile saat upacara kepulangan Satuan Tugas Pam Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Papua di Lapangan Yonif 315/Garuda, Gunung Batu, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/6/2022). Sebanyak 400 prajurit TNI Yonif 315/Garuda kembali pulang setelah melaksanakan tugas pengamanan di sejumlah daerah di Provinsi Papua selama 12 bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU - Sebanyak 450 prajurit Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama atau Yonif 623/BWU mempertebal keamanan di Papua Barat yang tergabung dalam Satuan Tugas BKO aparat teritorial di wilayah Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari.

"Satgas satuan organik Yonif 623 menggantikan satgas teritorial yang sudah ada di Papua Barat," kata Panglima Komando Daerah Militer VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga

Sebelum berangkat, seluruh prajurit menjalani latihan selama dua minggu hingga 24 Oktober 2022 di kawasan Desa Sungai Alang, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Tri berpesan agar prajurit bisa menjalankan tugas teritorial dengan baik sebagaimana yang telah dilatihkan satuan dalam pembekalan.

Dia percaya tugas dan tanggung jawab yang telah dipercayakan pimpinan kepada Yonif 623 dapat dijawab dengan kinerja maksimal hingga berbuah prestasi. Menurut dia, pembinaan teritorial kuncinya menjadi teladan di tengah masyarakat dalam rangka merebut hati rakyat.

"Rantai komando harus dipegang teguh antara danru dan anggota, pastikan tetap solid hingga tugas selesai kembali ke kesatuan dan berkumpul keluarga," ucap Tri.

Sebelumnya satuan di jajaran Korem 101/Antasari di bawah Kodam VI/Mulawarman yakni Batalyon Infanteri 621/Manuntung juga telah menugaskan 450 prajuritnya bergabung di Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI dan Malaysia di Nunukan, Kalimantan Utara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement