REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kevia Naswa Ainur Rohma bersyukur masih bisa selamat dari tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam. Namun perempuan berusia 16 tahun tersebut harus mengalami beberapa luka termasuk matanya yang memerah.
Saat disambangi wartawan, kedua mata Kevia terlihat sangat memerah. Tidak hanya itu, kulit Kevia juga terlihat mengalami iritasi akibat terkena semprotan gas air mata. Kemudian kaki kirinya masih terbalut perban sedangkan pergelangan tangan kanannya kaku akibat terinjak-injak ketika tragedi Kanjuruhan.
Kevia semula merupakan penonton yang berada di sekitar pintu 14 stadion. Setelah pertandingan usai, dia justru pindah ke pintu 13 di mana terjadi semprotan gas air mata. "Terus ternyata gas air mata itu (juga ditembakkan) langsung ke (pintu) 14," ucap perempuan yang berdomisili di Kedungkandang, Kota Malang, Rabu (12/10/2022).
Dalam waktu yang begitu cepat, asap gas air mata pun mulai tercium oleh Kevia. Dia pun panik dan berlari untuk mencari jalan keluar di pintu 13. Situasi yang berdesak-desakan membuatnya terjatuh dan terinjak-injak tetapi kemudian ditolong oleh orang tak dikenal.
Kevia menduga kondisinya yang terinjak-injak menyebabkan luka di beberapa bagian tubuhnya termasuk mata. Sementara itu, untuk sesak napas Kevia sudah tidak merasakannya. Rasa sesak hanya dirasakan Kevia ketika masih berada di stadion.
"Terus pas saya dibawa ke rumah sakit, saya sudah mendingan (sesaknya). Dan posisi saya (masih) sadar (saat kejadian)," ungkapnya.
Ada pun terkait mata, Kevia pada awalnya merasakan mata kanannya terasa tebal saat hari kejadian. Namun ternyata itu akibat pendarahan. Sebab itu, dia sempat merasa pusing dan nyeri apabila melihat sesuatu. Kemudian juga sempat kesulitan untuk membuka mata selama tiga hari setelah hari kejadian.
Saat ini, Kevia sudah bisa melihat normal seperti biasanya. Hal ini tidak lepas dari pemberian obat tetes dan obat minum yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Menurut Kevia, yang tersisa saat ini hanya warna merah dan sedikit pusing yang sering melandanya ketika membuka mata.
Di sisi lain, Kevia mengaku masih merasa trauma dengan kejadian di Stadion Kanjuruhan. Remaja putri ini masih trauma apabila berada di keramaian. Oleh karena itu, dia lebih suka menyendiri dan menghindari keramaian.
Seperti diketahui, Arema FC mengalami kekalahan saat bertemu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Kondisi ini menyebabkan dua Aremania turun ke lapangan untuk menguatkan para pemain Arema FC. Namun kedatangan tersebut direspons kurang baik oleh tim pengamanan sehingga memicu suporter lainnya turun ke lapangan.
Bukannya memberikan imbauan, tim pengamanan justru melakukan kekerasan terhadap para suporter. Bahkan, aparat kepolisian memberikan tembakan gas air mata ke sejumlah tribun. Sejumlah suporter panik dan mencoba keluar stadion tetapi pintu ditemukan dalam keadaan terkunci. Situasi ini menyebabkan para penonton sesak napas hingga ada yang meninggal dunia di tempat.
Di samping itu, juga dilaporkan ratusan Aremania mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut. Sebagian besar mengalami sesak napas, patah tulang, iritasi mata dan sebagainya.