Rabu 12 Oct 2022 14:05 WIB

Risma: Kemensos Dapat Tambahan Anggaran Kebencanaan Rp 400 Miliar

Risma sebut Kemensos mendapat tambahan anggaran kebencanaan sebesar Rp 400 miliar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kiri) sebut Kemensos mendapat tambahan anggaran kebencanaan sebesar Rp 400 miliar.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kiri) sebut Kemensos mendapat tambahan anggaran kebencanaan sebesar Rp 400 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Di musim penghujan ini, bencana mulai banyak terjadi di beberapa daerah di Tanah Air. Menurut Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, untuk anggaran bantuan sosial (bansos) kebencanaan, kementeriannya sudah mendapatkan dana tambahan.

"Akhirnya Kemenkeu sudah menyetujui kami dapat anggaran tambahan untuk bencana. Tambahannya, Rp 400 miliar. Jadi kita punya buffer stock ya. Mudah-mudahan ga ada bencana besar," ujar Tri Rismaharini yang akrab disapa Risma usai Wisuda Lulusan Program Magister Terapan dan Sarjana Terapan Polteksos Bandung, di Gedung Sabuga ITB, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga

Risma bersyukur tahun ini ada dana tambahan untuk bansos bencana. Karena tahun lalu, ia sempat mengambil sisa-sisa anggaran yang ada di Kemensos. "Sisa anggaran kita gunakan untuk tambahan bencana," katanya. 

Menurut Risma, kalau sekarang jadi lebih cepat karena pihaknya bekerja sama dengan daerah. Bahkan, hingga tingkat kecamatan ada lumbung-lumbung sosial. 

"Dengan adanya dana tambahan, jadi ada buffer stock. Saya jadi tidak seperti tahun kemarin. Tahun sekarang lebih tenang," katanya.

Masyarakat, kata dia, bisa mengambil anggaran yang ada lumbung sosial. Kalau bencananya berat, akan ditoping lagi.

"Tapi, masyarakat sudah mengerti langkah-langkah yang harus dikerjakan. Di Sintang Kecamatan Serawai mereka sudah punya perahu boot. Yang Majene pun kami masih menangani yang 2021," paparnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar untuk siaga satu menanggulangi potensi bencana akibat cuaca ekstrem menjelang akhir tahun. 

Cuaca ekstrem ini memang tidak hanya melanda wilayah Jawa Barat. Menurut Ridwan Kamil terjadi juga di pulau Sumatera, Sulawesi dan Jawa pada umumnya. 

Untuk itu, kata Ridwan Kamil, peran dari BPBD dan perangkat-perangkat terkait penanggulangan kebencanaan sangat dibutuhkan tenaganya. 

"Oleh karena itu BPBD dan perangkat-perangkat yang terkait dengan kebencanaan sudah di-briefing untuk siaga satu setiap hari," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung DPRD Provinsi Jabar, Senin petang (10/10). 

Emil pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem di menjelang akhir tahun. "Kami berharap tidak banyak kondisi kebencanaan dan korban yang terkait kebencaanaan makanya tolong waspada," katanya. 

Emil memperkirakan, potensi bencana yang akan hadir dari wilayah Jabar tengah ke utara yaitu banjir tinggi. Sedangkan Jabar tengah ke selatan berpotensi adanya longsor. 

"Kalau daerah Jabar tengah ke utara potensi banjir tinggi. Kalau dari daerah Jabar ke selatan potensi longsor yang tinggi kan kita pernah kejadian kan, desa-desa di Jabar tengah ke selatan mengalami longsor dan menimbulkan korban jiwa," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement