REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan akan menambahkan bantuan sosial untuk korban tragedi Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022). Diketahui korban jiwa tragedi tersebut bertambah menjadi 131 meninggal.
"Ada tambahan lagi (korban jiwa), kami akan tambahin. Akan kami tambah lagi alokasi anggarannya," ujar Risma saat ditemui di Gedung Aneka Bhakti, Sentra Pangudi Luhur, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/10/2022).
Namun, Risma tidak menyebut secara detil penambahan anggaran yang akan diberikan. "Jadi (anggaran) tergantungnya yang meninggal yang sakit," kata Risma.
Sebelumnya Kemensos bersama Kementrian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) telah memberikan santunan kepada 125 ahli waris yang terdata oleh Kemensos per Senin (3/10/2022) di Kota dan Kabupaten Malang yang menjadi korban dalam tragedi tersebut. Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp15 juta dan paket sembako.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini pihaknya masih akan fokus pada penanganan darurat insiden dan korban, baik yang luka maupun tewas. Hal itu dilakukan, sebagai tugas dan fungsi Kemenko PMK untuk terus melakukan penanganan korban, terutama melakukan update data.
“Yang sakit kita layani sebaik dan secepat mungkin dan gratis, sedang yang meninggal keluarganya beri santunan dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten-kota,” ungkapnya saat menengok korban tragedi Stadion Kanjuruhan, yang dirawat di beberapa rumah sakit (RS) di Kabupaten Malang, Ahad (2/10/2022) .
“Saat ini kami fokus dulu ke mereka yang menjadi korban, karena ini masih tanggap insiden, sisanya baru nanti kira rekonstruksi peristiwanya kemudian nanti kita tentukan sikap sambil menunggu keputusan presiden,” jelas Menko PMK.
Sementara itu, untuk menghindari ledakan sosial, Menko PMK meminta Aremania agar dapat menahan diri. “Semua prihatin atas insiden di Stadion Kanjuruhan. Tapi saat ini saya minta Aremania untuk menahan diri. Mari kita ciptakan suasana yang kondusif. Jangan sampai ada lagi korban berjatuhan. Sudah cukup. Terlalu mahal nyawa hanya untuk sepakbola,“ ujar Muhadjir .