REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat menggandeng Bulog untuk menjembatani perusahaan dan industri di Jawa Barat dalam menyediakan kebutuhan pangan pokok dengan harga terjangkau bagi para pekerjanya. Hal tersebut, masuk dalam program Smart Nakertrans Jabar.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi, aplikasinya nanti Bulog akan mendistribusikan kebutuhan pokok. Di antaranya, beras dan minyak goreng untuk disalurkan kepada para pekerja di perusahaan-perusahaan.
Rachmat mengatakan, harga yang diberikan Bulog ini pastinya akan lebih murah dari harga kebutuhan pokok di pasaran. Penyalurannya sendiri, bisa melalui koperasi pekerja atau menggandeng pihak lainnya.
"Kita akan uji coba ke lima perusahaan di Kabupaten Bandung, dan satu perusahaan di Sumedang. Kemudian Apindo Kabupaten Karawang akan menggagas untuk perusahaan di Karawang, begitu juga dengan Kabupaten Sukabumi," ujar Rachmat dalam kegiatan Jabar Punya Informasi di Gedung Sate, Selasa (11/10/2022).
Pada program ini, kata Rachmat, satu perusahaan bisa memiliki sampai tiga puluh ribu pekerja. Karenanya, angka distribusi yang dihasilkan, sampai nilai penghematan keuangan pekerja akan sangat besar.
"Ada yang sudah siap, sehingga bulan depan bisa realisasi. Kita endorse ke mana-mana, apalagi di Jabar ada 90 ribu perusahaan terdaftar. Bisa dibayangkan kalau ikut semua, seberapa besar pergerakan ekonominya," paparnya.
Setidaknya, kata dia, ada 10 juta buruh formal di Jabar. Mereka punya keluarga, sehingga jika buruh sejahtera, maka masyarakatnya pun akan sejahtera.
"Sehingga kita berupaya bagaimana kita kurangi beban keluarga buruh. Kita merancang, perusahaan kerja sama dengan Bulog untuk sediakan kebutuhan pokok buruh. Sehingga harga bisa lebih terjangkau dan ini dapat menekan inflasi," paparnya.
Program ini pun diapresiasi pihak buruh, bahkan perusahaan. Perwakilan salah satu industri dari Kabupaten Garut, Kridayuda mengatakan, program ini akan berguna bagi 12 ribu karyawan produksi yang sudah selama delapan tahun bekerja.
Kridayuda pun mengapresiasi program lainnya bagi pekerja, yakni kredit perumahan rakyat dan renovasi rumah dari Bank BJB. "Program seperti itu yang kami butuhkan saat ini. Sudah delapan tahun operasional, karyawan audah punya masa kerja. Tidak hanya kebutuhan rutin sembako, tapi kami pun membutuhkan perumahan," katanya.