Senin 10 Oct 2022 21:28 WIB

Ridwan Kamil Minta BPBD Siaga Satu Antisipasi Hujan Esktrem

Masyarakat diminta tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem di menjelang akhir tahun.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Warga melintas di jalan yang terbelah akibat pergerakan tanah di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9/2022). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat akibat pergeseran tanah, 18 unit rumah mengalami kerusakan serta menyebabkan retakan-retakan di tanah, dinding, plafon dan lantai rumah warga serta akses jalan sudah tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Warga melintas di jalan yang terbelah akibat pergerakan tanah di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9/2022). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat akibat pergeseran tanah, 18 unit rumah mengalami kerusakan serta menyebabkan retakan-retakan di tanah, dinding, plafon dan lantai rumah warga serta akses jalan sudah tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua ataupun roda empat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar untuk siaga satu menanggulangi potensi bencana akibat cuaca ekstrem menjelang akhir tahun. 

Cuaca ekstrem ini memang tidak hanya melanda wilayah Jawa Barat. Menurut Ridwan Kamil terjadi juga di pulau Sumatera, Sulawesi dan Jawa pada umumnya. 

Baca Juga

Untuk itu, kata Ridwan Kamil, peran dari BPBD dan perangkat-perangkat terkait penanggulangan kebencanaan sangat dibutuhkan tenaganya. 

"Oleh karena itu BPBD dan perangkat-perangkat yang terkait dengan kebencanaan sudah dibriefing untuk siaga satu setiap hari," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil  di Gedung DPRD Provinsi Jabar, Senin petang (10/10/2022). 

Emil pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem di menjelang akhir tahun.  "Kami berharap tidak banyak kondisi kebencanaan dan korban yang terkait kebencaanaan makanya tolong waspada," katanya. 

Emil memperkirakan bahwa potensi bencana yang akan hadir dari wilayah Jabar tengah ke utara yaitu banjir tinggi. Sedangkan Jabar tengah ke selatan berpotensi adanya longsor. 

"Kalau daerah Jabar tengah ke utara potensi banjir tinggi. Kalau dari daerah Jabar ke selatan potensi longsor yang tinggi kan kita pernah kejadian kan, desa-desa di Jabar tengah ke selatan mengalami longsor dan menimbulkan korban jiwa," paparnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement