Senin 10 Oct 2022 04:12 WIB

Milad ke-117, Puluhan Ribu Kaum Syarikat Islam Padati Istiqlal

Kata Hamdan Zoelva, Anies datang dalam kapasitas gubernur DKI, bukan capres 2024.

Peringatan milad ke-17 Syarikat Islam di Masjid Istiqbal, Jakarta Pusat, Ahad (9/10/2022).
Foto: Istimewa
Peringatan milad ke-17 Syarikat Islam di Masjid Istiqbal, Jakarta Pusat, Ahad (9/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan milad ke-117 Syarikat Islam (SI) sekaligus perayaan Maulud Nabi Muhammad SAW, dihadiri puluhan ribu jamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Ahad (9/10/2022). Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasarudin Umar, Ketua MUI KH Sodikun, Wakil Ketua DPR Rahmat Gobel, Ketua Umum SI Hamdan Zoelva, dan Sekretaris Jenderal SI Ferry Juliantono hadir di lokasi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan turut memberi sambutan dalam acara tersebut. Ketua Umum SI Hamdan Zoelva mengatakan, digelarnya acara milad ke-117 sebagai bentuk silaturahim nasional kaum SI se-Indonesia untuk penguatan perjuangan dakwah, terutama di bidang ekonomi.

"Makanya di hari ini juga ada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PP Syarikat Islam dan Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk pengelolaan dana wakaf kaum Syarikat Islam serta kerja sama lainnya dalam pemberdayaan ekonomi Ummat," ujar eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu di Masjid Istiqlal, Ahad.

Disinggung kehadiran Anies yang sekarang sudah menjadi calon presiden (capres) 2024, Hamdan menegaskan, kehadirannya dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta selaku penguasaha wilayah. "Kehadiran Anies tak ada kaitannya dengan pencalonan Anies sebagai calon Presiden RI. Ini murni kapasitas anies sebagai Gubernur DKI saja," ujar Hamdan.

Sekjen Ferry Juliantono menjelaskan, SI dalam perjuangan dakwahnya akan fokus pada dakwah ekonomi. Problem struktural yang menyebabkan ketidakadilan sosial ekonomi antara konglomerasi dan usaha kecil menengah yang merupakan bagian terbesar rakyat Indonesia, menjadi perhatian serius SI.

"Perjuangan dakwah ekonomi ini yang akan jadi fokus SI dalam periodesasi kepengurusan saat ini sebagai mana tujuan awal berdirinya syarikat Islam untuk ikut membantu pemerintah mengatasi ketimpangan sosial ekonomi. Apalagi dengan adanya kelompok oligarki yakni 1 persen orang Indonesia yang menguasai 80 persen sumber daya ekonomi," kata Ferry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement