Sabtu 08 Oct 2022 23:56 WIB

Mentan Dukung Sulbar Kembangkan 2.000 Hektare Lahan Padi

Lahan pertanian padi di Sulbar saat ini mencapai 64 ribu hektare

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Foto: Dok. Web
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendukung Provinsi Sulawesi Barat mengembangkan 2.000 hektare lahan pertanian untuk meningkatkan produksi padi di daerah ini.

"Kementerian Pertanian (Kementan) akan mendukung Provinsi Sulbar meningkatkan luas areal pertanaman padi dan menjadi daerah swasembada pangan," kata Mentan saat menghadiri panen padi 400 hektare di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sabtu (8/10/2022).

Ia mengatakan, pemerintah pusat akan membantu Sulbar mengembangkan luas areal tanaman padi hingga 2.000 hektare untuk meningkatkan produksi beras nasional. "Namun untuk tahap pertama akan dibantu pengembangannya hingga 1.000 hektare terlebih dahulu kemudian dilanjutkan lagi 1.000 hektare," katanya.

Menurut Mentan, pemerintah pusat berharap petani semakin sejahtera dengan perluasan areal pertanaman padi itu. Sulbar merupakan daerah agraris yang cocok mengembangkan tanaman padi sehingga pemerintah daerah diminta terus berkomitmen memajukan sektor pertanian.

Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik meminta agar pemerintah kabupaten di Sulbar mulai melakukan pemetaan lahan yang dapat digunakan mengembangkan tanaman padi. Selain itu, katanya, melakukan upaya peningkatan sarana dan prasarana pertanian dengan memanfaatkan bantuan yang akan diturunkan pemerintah pusat.

Ia meminta agar pembangunan sektor pertanian, khususnya tanaman padi, lebih difokuskan setiap daerah di Sulbar untuk menghadapi ancaman krisis pangan. "Wilayah Sulbar paling berpeluang menjadi daerah agraris yang bertumpu pada sektor pertanian karena ditunjang lahan Sulbar yang luas. Ini mesti dimanfaatkan untuk mendorong pembangunan ekonomi daerah," katanya.

Lahan pertanian padi di Sulbar saat ini mencapai 64 ribu hektare dengan produksi mencapai 178 ribu ton per tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement