Sabtu 08 Oct 2022 10:56 WIB

Preservasi Jalur 'Neraka' di Kalimantan Ini Ditargetkan Rampung 2022

Jalur neraka tersebut merupakan jalan utama logistik di Pulau Kalimantan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pengendara sepeda motor melintasi Jalan Trans Kalimantan yang rusak. ilustrasi
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Pengendara sepeda motor melintasi Jalan Trans Kalimantan yang rusak. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah menggarap prservasi Jalan Simpang Handil Bakti (Simpang Serapat) kilometer 17 atau By Pass Banjarmasin. Jalan utama logistik yang kerap disebut jalur neraka karena kondisinya yang sering rusak parah di Pulau Kalimantan tersebut ditargetkan dapat rampung pada akhir 2022. 

“Kami usahakan dengan semua paket tambahakan bisa pada akhir 2022 dapat melayani sempurna,” kata Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan (Kalsel) Kementerian PUPR Syauqi Kamal saat ditemui di lokasi proyek pengerjaan preservasi By Pass Banjarmasin, Jumat (7/10/2022). 

Baca Juga

Dia menjelaskan saat ini progres total pengerjaan preservasi By Pass Banjarmasin hingga Oktober 2022 sudah mencapai 94,59 persen. Dalam proses peningkatan struktur jalan tersebut, preservasi jalan juga menggunakan metode cerucuk galam.

“Konstruksi preservasi yang dilakukan menggunakan cerucuk galam sepanjang 4,7 meter dengan jarak 25 sentimeter,” tutur Syauqi. 

Dia menjelaskan preservasi jalan sepanjang 27 kilometer tersebut merupakan jalur yang juga dikhususkan untuk angkutan berat. Salah satunya untuk lalu lintas logistik yang mengubungkan dari Pelabuhan Trisakti di Barito, Banjarmasin ke Kalimantan Tengah serta ke wilayah lain. 

“Untuk angkutan barang kapal, infonya dari Pelindo itu Pelabuhan Trisakti melayani sampai ke Sampit, Kalimantan Tengah. Ruas ini sangat berperan dalam arus barang,” jelas Syauqi. 

Jalu By Pass Banjarmasin sebelumnya kerap diaebut jalur neraka tersebut dikarenakan pernah mengalami kerusakan parah yang diakibatkan banjir. Kondisi jalan juga terbangun di lahan gambut sehingga membuat kualitas jalan rawan rusak terlebih selalu dilintasi truk bermuatan besar. 

“Yang membuat jalan ini begitu viral banjir pada Januari, hampir terendam dua pertiganya. Banjir di sini beda, di sini lama surutnya. Kendaraan juga tidak berhenti. Kendaraan lewat besar semua sampai jalan rusak. Tekanan cukup tinggi bagi kita untuk bisa dimanfaatkan pengguna jalan,” ungkap Syauqi. 

Saat banjir, Syauqi mengatakan terdapat tujuh titik yang mengalami rusak parah saat banjir. Lalu lokasi kerusakan jalan juga bertambah menjadi 10 titik yang harus diperbaiki. 

Pekerjaan preservasi jalan tersebut dilakukan oleh PT Wijaya Karya-PT Pandji. Sumber pendanaan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun anggaran (TA) 2020-2022 senilai Rp 191,8 miliar dengan waktu pelaksanaan 16 November 2020 hingga 31 Desember 2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement