Kamis 06 Oct 2022 17:26 WIB

TPA Ciangir Bermasalah, Sampah Menumpuk di Sejumlah TPS Tasikmalaya

Penumpukan sampah di lokasi itu sudah terjadi sejak beberapa hari ke belakang.

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Penumpukan sampah terjadi di sejumlah TPS Kota Tasikmalaya, Kamis (6/10/2022) siang. Penumpukan itu diakibatkan terdapat masalah di TPA Ciangir, sehingga sampah di TPS tak terangkut dengan normal. 
Foto: Republika/Bayu Adji P
Penumpukan sampah terjadi di sejumlah TPS Kota Tasikmalaya, Kamis (6/10/2022) siang. Penumpukan itu diakibatkan terdapat masalah di TPA Ciangir, sehingga sampah di TPS tak terangkut dengan normal. 

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA--Penumpukan sampah terjadi di tempat pembuangan sementara (TPS) Kota Tasikmalaya pada Kamis (6/10/2022). Penumpukan itu disebabkan terdapat masalah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir.

Berdasarkan pantauan Republika, tumpukan sampah juga terlihat di TPS Pasar Kidul, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, pada Kamis siang. Bahkan, tumpukan sampah itu hingga berceceran ke pinggir jalan. "Jadi mengganggu pemandangan," kata salah seorang warga sekitar, Asep (51 tahun).

Baca Juga

Selain itu, aroma di sekitar lokasi itu menjadi tak sedap akibat bau sampah. Padahal, di lokasi itu banyak pedagang kuliner yang beroperasi. Asep mengaku sering makan di wilayah itu. Namun, dengan kondisi sampah yang menumpuk, nafsu makannya jadi hilang.

Menurut dia, kondisi penumpukan sampah di lokasi itu sudah terjadi sejak beberapa hari ke belakang. Namun, ia tak tahu pasti penyebab penumpukan sampah itu terjadi."Biasanya mah tidak seperti itu numpuknya," kata dia.

Penumpukan sampah tak hanya terjadi di TPS Pasar Kidul. Di TPS Pasar Pancasila, Kecamatan Tawang, juga terjadi penumpukan sampah sejak beberapa hari terakhir. Berdasarkan pantauan Republika, bak sampah yang berada di sana masih terlihat penuh hingga Kamis siang.

Salah satu petugas kebersihan di tempat itu, Omay (55), mengatakan, penumpukan sampah itu terjadi lantaran kendaraan pengangkut tak beroperasi seperti biasa. Alhasil, penumpukan sampah di TPS Pasar Pancasila tak terhindarkan.

"Biasa normal dua sampai tiga kali angkut sehari, sekarang hanya sekali. Kalau pagi mah tadi sampai ke ke jalan. Sekarang ini aja masih penuh, besok pagi pasti tambah penuh dan menumpuk lagi," kata dia.

Menurut dia, kondisi itu sudah terjadi sejak sekitar sepekan terakhir. Berdasarkan informasi yang didapatkannya, terkendalanya operasional kendaraan pengangkut sampah dikarenakan ada masalah di TPA Ciangir."Katanya alat berat di sana ada yang rusak," kata Omay.

Kepala Bidang Pengolahan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, Feri Arif Maulana, mengatakan, terdapat permasalahan di TPA Ciangir, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Menurut dia, alat berat yang berada di lokasi itu mengalami kerusakan. "Kondisi alat berat di sana umurnya sudah tua, sehingga perlu servis. Jadi terjadi antrean di TPA Ciangir yang menyebabkan dampak terhadap pengangkutan sampah di kota," kata dia.

Ia menyebutkan, terdapat dua unit alat berat yang berads di TPA Ciangir. Satu unit ekskavator dan satu unit buldoser. Namun, kondisi ekskavator yang ada di tempat itu tak bisa digunakan lantaran mengalami kerusakan. Sementara buldoser hanya bisa bergerak dengan pelan karena sudah tua.

Akibat kondisi itu, penurunan sampah dari kendaraan pengangkut mengalami kendala. Kendaraan pengangkut sampah juga harus mengantre untuk menurunkan muatannya. "Jadi masalahnya karena alat berat terkendala, jadi antrean, sehingga pengangkutan sampah berdampak. Ini sudah terjadi sepekan ke belakang," kata Feri.

Menurut dia, rata-rata volume sampah yang masuk ke TPA Ciangir itu mencapai 200 ton per hari. Namun, dengan adanya masalah tersebut, sampah yang masuk jadi berkurang setengahnya."Jadinya penumpukan di TPS," ujar dia.

Feri menjelaskan, dinasnya sedang berupaya untuk meminjam alat berat ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya. Selain itu, pihaknya juga berencana menyewa alat berat untuk mengatasi masalah itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement