REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto meminta maaf atas tindakan oknum prajurit yang overacting saat terjadi tragedi di StadionKanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10) malam. Tindakan itu membuat suporter Aremania ada yang tersakiti.
"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf atas apa yang terjadi di Kanjuruhan, di mana ada oknum prajurit kami yang bertindak overacting sehingga menyebabkan ada beberapa suporter Aremania yang mungkin tersakiti," kata Mayjen Nurchahyanto usai mengikuti Upacara HUT Ke-77 TNI di Makodam V/Brawijaya Surabaya, Rabu.
Nurchahyanto mengatakan prajurit bersangkutan sudah atau sedang diproses sesuai hukum yang berlaku. Jika prajurit tersebut terbukti bersalah pasti akan dihukum. "Saat ini lima orang prajurit sedang diperiksa di Pomdam Malang. Sedang dalam proses dan kita lihat perkembangannya," kata dia.
Meski begitu, Pangdam mengapresiasi sejumlah prajurit yang membantu para Aremania untuk mendapatkan pertolongan.
Di sisi lain, lanjut dia, memang ada prajurit yang melakukan pelanggaran, tapi sisi lain banyak media yang melihat sendiri banyak prajurit yang bahu membahu membangun dengan Aremaniadan petugas kepolisian memberikan pertolongan pertama kepada para korban. "Sangat luar biasa itu, saya apresiasi mereka, saya apresiasi kepedulian mereka terhadap para korban," ujar dia.
Lebih lanjut, Pangdam menyebut peringatan HUT Ke-77 TNI dilakukan secara sederhana hanya parade dan kemudian syukuran. "Mengingat situasi dan suasana yang tidak memungkinkan, maka beberapa kegiatan panggung prajurit dibatalkan. Kami hanya fokus kepada acara sederhana namun khidmat," kata dia.
Upacara peringatan HUT Ke-77 TNI turut dihadiri Forkopimda Jatim, yakni Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangkoarmada, Ketua DPRD Jatim, Kajati Jatim, serta seluruh instansi terkait.