Rabu 05 Oct 2022 10:40 WIB

KIB Sebut Tiket Pencalonan Sudah di Tangan, Sindir Nasdem yang Deklarasikan Anies?

Pencalonan harus memenuhi presidential threshold untuk bisa didaftarkan ke KPU.

Rep: Febrianto Adi Saputro/Nawir Arsyad Akbar/ Red: Mas Alamil Huda
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pidato dalam acara Deklarasi Calon Predisen (capres) Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Foto: Prayogi/Republika
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pidato dalam acara Deklarasi Calon Predisen (capres) Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deklarasi Partai Nasdem untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) direspons santai oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai berlambang Ka'bah yang menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ini mengingatkan bahwa pencalonan harus memenuhi ambang batas atau presidential threshold untuk bisa didaftarkan ke KPU.

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi mengatakan, PPP tak mempersoalkan pendeklarasian Anies. Menurutnya, pengumuman yang disampaikan Nasdem terkait dukungan untuk pencalonan Anies adalah hak politik partai. Menurutnya, yang paling penting saat ini adalah KIB sudah mempunyai tiket untuk mengajukan capres-cawapres berdasarkan ambang batas pencalonan presiden.

Baca Juga

"Yang penting kami sudah punya tiket untuk pilpres. Soal figur akan dibicarakan bersama," kata Baidowi kepada wartawan, Selasa (4/10).

Presidential threshold dalam UU ditentukan sebesar 20 persen dari jumlah kursi di DPR RI atau 25 persen suara partai politik atau gabungan partai politik dalam pemilu yang sah. Seperti diketahui, satu-satunya parpol yang memenuhi syarat tersebut tanpa berkoalisi dengan partai lain adalah PDIP. Sedang KIB yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP juga telah memenuhi ambang batas tersebut.

Baidowi mengatakan, KIB tidak mendeklarasikan capres yang akan diusung dalam waktu dekat. Menurutnya, masih ada waktu cukup sebelum tahapan pendaftaran nama capres di KPU. "Waktu masih panjang. Kami tidak perlu buru-buru," kata Baidowi.

Secara terpisah, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta seluruh kader partainya tak khawatir dengan belum diumumkannya koalisi dari Partai Demokrat. Menurutnya, nanti akan ada saatnya hal tersebut akan diumumkan.

"Semoga pada saatnya dan kami yakinkan pada saatnya kita juga akan mengumumkan sikap kita, seperti apa dan juga mengumumkan capres dan cawapres yang akan diusung oleh Partai Demokrat," ujar AHY dalam pidatonya di acara Pelantikan Ketua dan Pengurus DPC Partai Demokrat se-Jawa Tengah, Selasa (4/10).

AHY digadang-gadang menjadi pendamping Anies dalam pilpres 2024. Namun, koalisi Nasdem dan Demokrat saja belum cukup mengusung satu pasangan capres-cawapres. Jumlah kursi Nasdem dan Demokrat jika digabungkan yakni 113 kursi. Artinya, kurang dua kursi untuk mengusungnya. Parti yang santer dikabarkan untuk melengkapinya adalah PKS.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menilai, tugas partai yang dipimpin oleh Surya Paloh itu akan semakin berat. Pertama terkait koalisi, karena Partai Nasdem belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen. Kedua, kata Hinca, Partai Nasdem juga akan membuka ruang komunikasi untuk membahas cawapres dari Anies.

"Hari ini akan lebih sibuk Nasdem, dia sudah kadung sebut toh, dia yang lebih proaktif ini, karena dia udah mendahului nomor satunya (capres). Dia harus cari pasangannya, untuk mencari pasangan satu hal, mencari koalisinya ini hal yang lain," ujar Hinca.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement