Selasa 04 Oct 2022 06:38 WIB

Tangisan Pemain dan Pelatih Arema Saat Tabur Bunga di Kanjuruhan

Pemain dan pelatih Arema FC menangis saat tabur bunga di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Sejumlah suporter sepak bola saat aksi solidaritas untuk suporter Arema. Pemain dan pelatih Arema FC menangis saat tabur bunga di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Sejumlah suporter sepak bola saat aksi solidaritas untuk suporter Arema. Pemain dan pelatih Arema FC menangis saat tabur bunga di Stadion Kanjuruhan, Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemain dan pelatih Arema FC menangis saat tabur bunga di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Senin, untuk mengenang ratusan korban yang meninggal dunia akibat kerusuhan.

Sebelum memasuki stadion, para pemain yang dipimpin pelatih Javier Roca dan manajer Ali Rifki memanjatkan doa dengan khidmat di depan Tugu Singa.

Baca Juga

Setelah memasuki lapangan Stadion Kanjuruhan, pemain Singo Edan ini menaburkan bunga. Kegiatan tersebut berlangsung dengan sangat haru, hingga tangis pun tak terhindarkan.

Kapten Arema FC Johan Alfarizi, dan Dendi Santoso menangis sesenggukan, sedangkan pemain-lainnya menunduk tak mengucapkan apa-apa.

Ali Rifki berharap tragedi ini tak terjadi lagi di kemudian hari dan berharap penegak hukum menginvestigasi dengan tugas kejadian ini.

"Kami pasrahkan penyelidikannya ke pemerintah. Kami dari manajemen fokusnya ke keluarga korban, melihat yang lagi sakit memberikan semangat, bantuan, apa pun yang dibutuhkan," kata dia.

Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana mengungkapkan baik manajemen, pelatih maupun pemain syok, bersedih dan tidak bisa berkata-kata atas insiden tersebut.

Dia sangat menyesali kejadian yang berujung meninggalnya ratusan orang itu. Tragedi itu, kata Gilang, terjadi di luar nalar.

"Bahkan para pemain ikut menggotong dan memberi pertolongan kepada suporter. Mereka ikut menyaksikan suporter meninggal," kata Juragan 99 itu dengan terisak.

Setelah kegiatan tabur bunga, dia melayat ke rumah korban guna memberikan bantuan dan dukungan. "Kami datang memberikan bantuan, santunan dan semangat kepada mereka. Saya siap memberikan bantuan, santunan, meskipun itu tidak akan bisa mengembalikan nyawa korban," kata Gilang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement