REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Ribuan siswa SMA/SMK di Tulungagung, Jawa Timur menggelar sholat gaib dan doa bersama mendoakan rekan-rekan mereka yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan, Senin (3/10/2022). Tiga sekolah di antaranya yang terpantau menggelar sholat gaib serentak adalah SMAN Kauman, SMKN 1 Rejotangan dan SMKN 3 Boyolangu.
"Ini bentuk solidaritas dan rasa duka kami atas insiden yang menimpa anak didik kami, dan seluruh pelajar maupun masyarakat umum dan kepolisian yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan kemarin," kata Kepala SMKN 1 Rejotangan, Hanafi dikonfirmasi melalui telepon.
Di sekolahnya, Hanafi menyebit sholat gaib digelar dalam tiga sesi dan diikuti lebih dari 2.600 siswa. Kegiatan dimulai dengan sholat gaib dan dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan doa bersama para siswa.
"Beberapa perwakilan guru dan siswa juga melakukan takziah ke rumah duka sekaligus menyerahkan tali asih untuk keluarga murid kami, Faiz Al Fikry (18 tahun) yang ikut menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan, Sabtu kemarin," kata Hanafi.
Aksi serupa dilakukan siswa-siswi di SMKN 3 Boyolangu yang menyelenggarakan sholat gaib di masjid sekolah. Usai sholat gaib, para siswa melakukan aksi patungan sukarela untuk santunan kepada keluarga Ahmad Husein Ramadhan, siswa kelas X Tk 1 yang juga menjadi korban meninggal tragedi Kanjuruhan.
Kepala SMKN 03 Boyolangu, M Rofiq menyampaikan, selain mendoakan peserta didiknya yang menjadi korban, doa bersama juga ditujukan kepada pelajar yang menjadi korban serta seluruh korban dalam tragedi Kanjuruhan. Faiz Al Fikry dan Husain adalah dua dari lima pelajar suporter Arema FC asal Tulungagung yang ikut menjadi korban tragedi Kanjuruhan.
Tiga pelajar lain asal Tulungagung (empat di antaranya adalah pelajar SMK/SMA) yang turut menjadi korban meninggal adalah Aura Maulidha (18) siswi SMKN 1 Bandung, Mohammad Haikal Maulana (18) siswa SMKN 2 Tulungagung, dan Herlangga Aditama Putra (18) siswa SMAN 1 Kauman.
Selain lima pelajar di atas, ada satu korban lagi suporter Arema FC berlatar nonpelajar (umum) yang dilaporkan juga meninggal dalam tragedi Kanjuruhan. Korban terakhir itu diidentifikasi bernama Indhi Rahma Putri (20), asal Desa/Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.