REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Ketua Harian Satuan Tugas Covid-19 Kota Bandung Asep Saeful Gufron mengatakan sejak sepekan terakhir stok vaksin Covid-19 di Kota Bandung. Dia mengatakan Pemerintah Kota Bandung telah mengajukan pengiriman vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga pemerintah pusat, namun belum kunjung membuahkan hasil.
“Kita sudah minta baik ke provinsi maupun ke pusat, tapi jawabannya belum ada respon. Ke provinsi kita sudah ajukan permohonan tiga kali, ke pusat sudah dua kali. Kita terus komunikasi juga ke pusat, belum tersedia katanya,” ujar Asep saat ditemui di Masjid Al Ukhuwah Kota Bandung, Senin (3/10/2022).
Kosongnya stok vaksin ini membuat capaian vaksinasi dosis ketiga di Kota Bandung belum mengalami peningkatan. Capaian vaksinasi booster pertama (dosis ketiga), kata Asep, akhirnya mampu mencapai 50 persen, setelah sempat molor sebulan dari target awal di akhir Agustus.
Kegiatan vaksinasi, kata Asep, belum sepenuhnya terhenti, mengingat masih ada beberapa puskesmas yang membuka layanan vaksinasi, meski terbatas. Namun Asep memastikan kegiatan vaksinasi akan kembali digencarkan begitu stok vaksin tersedia kembali.
“(Vaksinasi) Ya paling habiskan sisa stok yang ada di tiap puskesmas, itu juga tidak maksimal terlayaninya karena terbatas. Capaian vaksinasi tenaga kesehatan sebenarnya sudah hampir 60 persen ya, tapi yang untuk masyarakat kan memang baru tercapai 50 persen ya, sebetulnya kalau vaksinnya tersedia kita akan genjot lagi,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai target selanjutnya, Asep mengatakan kedepannya Pemkot Bandung akan lebih fokus pada upaya pengedukasian dan sosialisasi untuk meningkatkan minat dan antusias masyarakat untuk vaksinasi. Dia mengatakan, meski saat ini animo masyarakat untuk vaksinasi sudah cukup baik, namun masih perlu terus ditingkatkan.
“Kedepan sebenarnya sudah tidak ada target (capaian vaksinasi) lagi, tapi berbicara bagaimana terus mengedukasi masyarakat agar mereka dengan sendirinya terpanggil untuk vaksinasi, sekarang sebenarnya sudah bagus minat dan keinginan masyarakat untuk vaksinasi, cuma vaksinnya yang kosong,” kata Asep.
“(Target selanjutnya) Kita terus melakukan sosialisasi, edukasi, sehingga tingkat keinginan masyarakat untuk divaksin semakin meningkat,” katanya.