Ahad 02 Oct 2022 16:43 WIB

DPR Pertanyakan PT LIB Tolak Pemajuan Jadwal Arema Vs Persebaya, Singgung Judi Online

Kapolres Malang telah meminta jadwal Arema vs Persebaya dimajukan sore hari.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Andri Saubani
Kondisi tribun penonton Stadion Kanjuruhan usai kerusuhan terjadi di stadion itu, Malang, Jawa Timur, Ahad (2/10/2022). Sedikitnya 129 orang dilaporkan meninggal dunia dan 13 mobil rusak akibat kerusuhan tersebut.
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Kondisi tribun penonton Stadion Kanjuruhan usai kerusuhan terjadi di stadion itu, Malang, Jawa Timur, Ahad (2/10/2022). Sedikitnya 129 orang dilaporkan meninggal dunia dan 13 mobil rusak akibat kerusuhan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh menanggapi terkait korban yang tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Menurutnya, pihak kepolisian wajib segera periksa Direktur Pelaksana PT Liga Indonesia Baru (LIB).

"Awan gelap menyelimuti sejarah sepakbola kita, bahkan juga dunia. Saya sangat sedih peristiwa tragis ini," katanya pada Ahad (2/10/2022).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan pihak kepolisian wajib segera periksa Direktur Pelaksana PT LIB. Perlu diusut lebih jauh apa alasan pihak pelaksana tetap bersikeras dengan jadwal pertandingan pukul 20.00 WIB sementara Kapolres Malang AKBP Firli Hidayat sebelumnya justru meminta untuk memajukan jadwal pertandingan di sore hari yaitu pukul 15.30 WIB.

"Ini mengingat justru sebelumnya telah diprediksi oleh Kapolres Malang akan bakal ada kerusuhan jika dilaksanakan pertandingan di malam hari," kata dia.

Ia menambahkan mengapa pihak pelaksana PT LIB bersikeras dengan jadwal malam hari.

"Apakah ada tendensi dengan judi online, jika jadwal pertandingan dilaksanakan malam hari? Semua wajib diusut tuntas," kata dia.

Sebelumnya diketahui, pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 berakhir dengan tragedi. Suporter dan polisi menjadi korban kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu malam 1 Oktober 2022.

Kepala Polda Jawa Timur (Kapolda Jatim), Irjen Nico Afinta mengatakan, korban meninggal terdiri dua personel Polri, yaitu Brigadir Andik dan Briptu Fajar serta 125 suporter Aremania. "Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Ahad (2/10/2022) pagi WIB.

Ada anak-anak yang turut menjadi korban di antara suporter dewasa. Hal itu terjadi lantaran para suporter panik setelah terkena tembakan gas air mata yang dilakukan kepolisian. Mereka yang berebut keluar Stadion Kanjuruhan malah saling berdesak-desakkan hingga menimbulkan korban jiwa.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement