REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga berada di angka 5,4-6 persen. Jokowi pun menyampaikan optimismenya pertumbuhan ekonomi di kuartal tiga nanti akan di atas kuartal kedua.
“Kuartal tiga perkiraan saya, nanti tanyakan ke bu Menkeu juga. Saya juga punya kalkulator sendiri, Bu Menkeu punya, Pak Menko punya. Perkiraan saya ekonomi tumbuh 5,4-6 persen di kuartal tiga,” ujar Jokowi di acara UOB Economic Outlook 2023, Kamis (29/9/2022).
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, pemulihan ekonomi Indonesia masih relatif kuat. Hal ini dilihat dari realisasi pendapatan negara yang mencapai Rp 1.764 triliun yang tumbuh sebesar 49 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh penerimaan pajak yang sebesar Rp 1.171 triliun atau tumbuh 58 persen, penerimaan bea dan cukai sebesar sebesar Rp 206 triliun atau tumbuh 30,5 persen, dan penerimaan negara bukan pajak yang sebesar Rp 386 triliun atau tumbuh 38,9 persen.
“Artinya, masyarakat masih konsisten dan memiliki kemampuan dalam hal tadi yang saya sampaikan,” ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga menyebut optimisme konsumen masih tinggi. Saat ini, Indeks Kepercayaan Konsumen berada di angka 124,7 dari sebelumnya hanya 123. Kemudian, kredit perbankan juga tumbuh 10,7 persen dan neraca dagang yang surplus 28 bulan berturut-turut.
“Yang pada bulan kemarin neraca kita surplus 5,7 triliun dolar AS. Ini gede banget lho angka ini surplusnya,” tambah Jokowi.