REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten Tangerang mengebut pembangunan akses jalan dan jembatan di kawasan Ketapang Aquaculture, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten. Pembangunan itu untuk menyambut kegiatan internasional Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Governments (PNLG) pada akhir Oktober 2022 mendatang
Selain itu, jembatan Ketapang Aquaculture juga menjadi fasilitas publik yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Kepala Bidang Bina Marga, Endang Sukendar mengatakan, akses jalan dan jembatan yang dibenahi akan dilalui para tamu dari 12 negara dan 53 kota pesisir se-Asia Timur dalam kegiatan PEMSEA pada 25-28 Oktober 2022. Salah satu agenda penting dalam acara tersebut yakni kunjungan ke kawasan Ketapang Aquaculture yang berada di Kabupaten Tangerang.
Dia menyebut, pihaknya telah melaksanakan beberapa pembangunan guna mempermudah akses masuk ke kawasan hutan mangrove Ketapang Aquaculture. Dia memastikan akses jalan dan jembatan tersebut akan segera rampung.
"Untuk proses pembangunan jalan dan jembatan di kawasan tersebut sudah 60 persen. Dari total keseluruhan 2 titik lokasi yang kita lakukan pembangunan, sudah 1 titik lokasi jalan sepanjang 110 meter yang telah dikerjakan dan 1 titik jembatan sepanjang 176 meter yang sedang kita selesaikan. Tentunya ini akan terus kita kejar ya," kata Endang, Selasa (27/9/2022).
Endang menjelaskan, pembangunan akses jalan dan jembatan tersebut akan bermanfaat untuk membangkitkan perekonomian bagi warga sekitar kawasan tersebut.
"Mayoritas warga di Desa Ketapang adalah nelayan, tentunya dengan adanya pembangunan ini (jalan dan jembatan) dapat memberikan manfaat untuk membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar wisata mangrove," tuturnya.
Meski waktu pembangunannya cukup singkat, Endang memastikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi prinsip konstruksi berkelanjutan yang diterapkan oleh para pekerja proyek ditempat tersebut. Endang mengingatkan kontraktor untuk menerapkan K3 di lapangan dalam penerapan manajemen keselamatan kerja.
"Dengan meningkatkan keselamatan konstruksi pada seluruh kegiatan pembangunan, tentunya memiliki beberapa keuntungan seperti mengurangi keterlambatan penyelesaian proyek dan mencegah kecelakaan. Sehingga, proses pembangunan dapat menciptakan rasa aman, dan aktivitas disekitar proyek tidak terganggu," tutupnya.