Jumat 23 Sep 2022 18:33 WIB

Pemerintah Pastikan Konversi ke Kompor Listrik Belum Berlaku pada 2022

Pmerintah memonitor pemberitaan di media serta melihat langsung kondisi di lapangan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ilustrasi penggunaan kompor induksi berenergi listrik bagi kebutuhan sehari- hari (ilustrasi).
Foto: dok. PLN UID JTY
Ilustrasi penggunaan kompor induksi berenergi listrik bagi kebutuhan sehari- hari (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan program konversi kompor elpiji 3 kilogram (kg) ke kompor listrik induksi tidak akan diberlakukan pada tahun 2022. Pemerintah pun terus memantau dan menghargai masukan dari masyarakat.

"Dapat saya sampaikan bahwa pemerintah belum memutuskan terkait program konversi dari kompor elpiji 3 kg menjadi kompor listrik induksi," ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers terkait Program Konversi Kompor Elpiji 3 Kilogram ke Kompor Induksi Listrik yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (23/9/2022).

Airlangga mengaku, pemerintah memonitor pemberitaan di media serta telah melihat langsung kondisi di lapangan terkait dengan konversi dari kompor elpiji 3 kg menjadi kompor listrik induksi. Sampai saat ini, lanjut Airlangga, pembahasan anggaran dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait dengan program konversi kompor elpiji 3 kg ke kompor listrik induksi tersebut belum dibicarakan dan belum disetujui.

Dengan demikian, program kompor listrik induksi kini sifatnya masih merupakan uji coba sebanyak 2.000 unit dari rencana 300 ribu unit. Nantinya uji coba akan dilaksanakan di Bali dan Solo, Jawa Tengah. "Hasil dari uji coba ini akan dilakukan evaluasi dan perbaikan-perbaikan," ucap Airlangga.

 

Dia menjelaskan, pemerintah akan menghitung dengan cermat segala biaya dan risiko, memperhatikan kepentingan masyarakat, serta mensosialisasikan kepada masyarakat sebelum program konversi kompor elpiji 3 kg ke kompor listrik induksi diberlakukan.

Program konversi kompor elpiji 3 kg ke kompor listrik induksi dilakukan untuk mendukung program pemerintah terkait ketahanan energi nasional melalui program pengalihan energi berbasis impor menjadi energi berbasis domestik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement