Demikian juga dengan bandara internasional Zainuddin Abdul Madjid (Lombok, NTB), Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Sepinggan, Balikpapan), Sultan Hasanuddin (Makassar), bandara internasional Sam Ratulangi (Manado), dan Bandara Sentani (Jayapura). Izin untuk 14 bandara tersebut diberikan dengan beberapa pertimbangan di antaranya pertimbangan penanganan pandemi Covid-19.
Selain itu, tingginya trafik perjalanan ke luar negeri dan peningkatan kunjungan wisata juga menjadi pertimbangan. Dari indikator tersebut, Sumbar menjadi salah satu daerah yang penanganan Covid-19 terbaik di Indonesia.
Heri menyebut, Sumbar juga membutuhkan penerbangan internasional untuk mendukung kegiatan pariwisata. Hasil tersebut juga tidak terlepas dari perjuangan Gubernur Mahyeldi menemui Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan pada awal Juni 2022. Selain menemui, Pemprov Sumbar menyurati Kemko Marves terkait permintaan tersebut.