REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN--Wali Kota Medan Bobby Nasution yang juga menantu Presiden Joko Widodo mengakui adanya pembongkaran pos organisasi kemasyarakat pemudia di Medan, Sumatra Utara. Bobby menegaskan, pembongkaran pos OKP di atas drainase maupun jalur hijau bertujuan mewujudkan Medan sebagai Kota Metropolitan yang bebas banjir.
"Di sini, saya mohon maaf atas pembongkaran. Mungkin banyak bangunan OKP kami robohkan," ujar Bobby ketika menghadiri pelantikan pengurus DPD Banteng Muda Indonesia (BMI) Sumut 2019-2024 di Medan, Rabu (21/9/2022).
Menurut Bobby, pembongkaran itu, bukan sengaja untuk menghilangkan simbol-simbol OKP. Suami dari anak Presiden Jokowi, Kahiyang ini mengatakan, pembongkaran sebagai upaya mewujudkan visi misi menjadikan ibu kota Provinsi Sumatra Utara menjadi kota metropolitan bebas banjir.
Untuk diketahui, tim gabungan Pemkot Medan yang dibantu TNI/Polri membongkar dua pos OKP berdiri di atas drainase di Jalan Paku dan Jalan Marelan VII, Medan Marelan, Selasa (13/9/2022). Lalu beberapa pos OKP di Jalan Juanda dan Jalan Multatuli, Medan Maimun, Rabu (14/9/2022). Ada dua pos OKP di Jalan KL Yos Sudarso dan Jalan Khaidir, Medan Labuhan, Kamis (15/9/2022).
Kemudian empat unit pos masing-masing pos SPSI di Jalan Pukat V, pos jaga di Jalan Pukat V, pos OKP di Jalan Pukat Banting II, dan pos OKP Jalan Keruntung, Medan Tembung, Jumat (16/9/2022).
"Pembongkaran itu, tanpa ada sentimen sedikitpun. Sebab kita ingin mencapai suatu tujuan yang kita rindukan bersama menjadikan Medan sebagai kota metropolitan yang maju," kata Bobby.
Diketahui, pengurus DPD Banteng Muda Indonesia Sumut 2019-2024 yang dilantik Franky Partogi Wijaya Sirait sebagai Ketua, Maruli Manogang Purba menjadi Sekretaris dan Ivan Winarta Ginting sebagai Bendahara. "Kami mohon dukungan semua, terutama pimpinan dan kader partai, OKP dan senior, sehingga hal itu terwujud. Insya Allah, Pemkot Medan bergerak lebih luas lagi," terang Wali Kota Medan.