REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menyatakan, saat ini minat petani di Kabupaten Garut tergolong sangat rendah. Karena itu, diperlukan program pelatihan dengan tujuan membangkitkan kembali semangat masyarakat untuk menjadi seorang petani.
"Saya sudah keliling ke sekolah-sekolah (bertanya) siapa yang ingin menjadi petani? Gak ada yang mengacung. Seolah-olah bertani itu miskin dan sebagainya," kata dia melalui siaran pers, Rabu (21/9/2022).
Atas dasar itu, ia mengatakan, instansi terkait dapat melakukan pelatihan ini, sehingga minat masyarakat terhadap pertanian bisa meningkat. Selain melalui bimbingan, minat pertanian juga bisa dimulai dengan bertani di pekarangan rumah.
Helmi mencontohkan, lingkungan keluarga harus dapat mengajarkan anak-anaknya untuk bertani di pekarangan rumah. Bertani di pekarangan rumah dapat dimulai dengan hal yang sederhana, seperti menanam tanaman obat, seperti kunyit dan kencur.
"Kan ada pekarangan, ada bisa pakai pot di dekat rumah, nah ini kan bisa kita manfaatkan terutama untuk pertanian obat-obatan," kata dia.
Selain itu, tanaman yang berfungsi sebagai ketahanan pangan dan alternatif makanan pokok juga banyak ditanam Kabupaten Garut. Tanaman itu dapat ditanam di sekitar pekarangan rumah.
"Itu bisa sebagai alternatif makanan pokok," kata Helmi.