Rabu 21 Sep 2022 00:47 WIB

Ratusan Perempuan Ikuti Pelatihan Vokasional Sekolah Perempuan

Lulusan Sekoper Cinta menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Peserta menyelesaikan pembuatan batik tulis Garutan saat pelatihan vokasional membatik tingkat dasar di Bukit Alamanda Resort, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (9/3/2021). Dekranasda Kabupaten Garut bersama Diskop UKM menggelar pelatihan membatik yang diikuti 60 orang meliputi pelajar dan masyarakat guna meningkatkan minat terhadap batik tulis Garutan.
Foto: ANTARA/Candra Yanuarsyah
Peserta menyelesaikan pembuatan batik tulis Garutan saat pelatihan vokasional membatik tingkat dasar di Bukit Alamanda Resort, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (9/3/2021). Dekranasda Kabupaten Garut bersama Diskop UKM menggelar pelatihan membatik yang diikuti 60 orang meliputi pelajar dan masyarakat guna meningkatkan minat terhadap batik tulis Garutan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sebanyak 925 perempuan yang didominasi ibu rumah tangga, mengikuti pelatihan vokasional Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita atau Sekoper Cinta, di Aula Gedung Sekoper Cinta, Jalan Turangga, Kota Bandung, Senin (19/9). 

Para perempuan tersebut, akan mengikuti pelatihan keterampilan yang kali ini lebih bersifat teknologis.  "Sekarang dalam rangka menaikan kualitas yang terpilih dari 34.000 alumni akan kita latih keterampilan yang bersifat teknologis," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil. 

Baca Juga

Jumlah peserta sebanyak 925 perempuan tersebut merupakan alumni terbaik Sekoper Cinta dari tahun 2019 - 2021.  Adapun total lulusan Sekoper Cinta hingga saat ini berjumlah 34.900 orang (2.700 tahun 2019, 2.700 tahun 2020, dan sebanyak 29.500 orang tahun 2021). 

Emil mengatakan, pelatihan vokasional Sekoper Cinta kali ini akan digelar di sejumlah SMK terbaik di 27 Kabupaten/ Kota di Jabar mulai hari ini sampai 20 Oktober 2022. 

Sementara materi pelatihannya, kata dia, antara lain teknologi informatika, e-commerce, menjahit, kecantikan dan memasak.  "Lokasi pelatihan di sejumlah SMK terbaik di 27 Kabupaten/ Kota. Nanti hasil karya produk mereka dijual di Tokopedia sebagai mitra Sekoper Cinta," kata Emil. 

Selain menggandeng platform belanja online Tokopedia, Sekoper Cinta pada pelatihan kali ini juga bermitra dengan Ministry of Gender Equality and Family Korea Selatan, Duran Duran Asia Women Bridge, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar, dan sejumlah lembaga kursus. 

Emil meyakini, lulusan Sekoper Cinta menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas. 

Menurutnya, SDM cerdas tak hanya berasal dari lembaga pendidikan formal, melainkan juga lulusan lembaga informal seperti Sekoper Cinta yang mampu bersaing dan mandiri secara ekonomi. 

"Orang-orang cerdas itu tak selalu pendidikannya formal, tapi informal, khususnya ibu-ibu yang nanti bisa menambah penghasilan keluarga. Kalau seluruh Ibu-ibu ini sudah bahagia, saya yakin, suami dan anaknya pun ikut bahagia," katanya. 

Emil berharap, semua perempuan di Jabar dapat tersentuh oleh pendidikan formal, maupun informal seperti Sekoper Cinta yang merupakan investasi bagi kemajuan Jabar. 

"Jadi ini adalah investasi SDM yang luar biasa terhadap kemajuan Jabar. Semoga perempuan Jabar tidak ada yang tidak tersentuh oleh pendidikan baik formal, maupun informal seperti Sekoper Cinta," kata Emil. 

Pelatihan vokasional Sekoper Cinta ini diapresiasi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga. 

Dalam sambutan virtualnya, Bintang mengatakan, Sekoper Cinta konsisten memberikan sumbangsih dalam mendorong pemberdayaan perempuan di Indonesia. "Semoga kerja nyata ini dapat mendorong terwujudnya perempuan Indonesia yang maju dan berdaya," kata Bintang. 

Bintang menyebut, amanat kesetaraan gender telah tertuang dalam konstitusi negara. Sayangnya kesetaraan yang dicita-citakan ini belum sepenuhnya dirasakan oleh perempuan dalam mengakses dan mengontrol sumber daya, berpartisipasi dan menerima manfaat pembangunan dibandingkan laki-laki. 

"Saat ini perempuan masih jauh tertinggal oleh laki-laki dalam tingkat partisipasi angkatan kerja, yang kesenjangannya mencapai sekitar 30 persen," kata Bintang. 

Data Nasional juga menggambarkan, bahwa perempuan masih tertinggal dari laki-laki dalam pendidikan, literasi keuangan, akses permodalan, internet dan teknologi yang sangat terkait dengan kesejahteraan perempuan di masa depan. 

"Padahal kaum perempuan merupakan aset dan potensi luar biasa yang dapat berkontribusi secara signifikan jika diberikan kesempatan berkarya sesuai dengan kapabilitas dan keahlian di bidangnya masing-masing," kata Bintang. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement