Senin 19 Sep 2022 19:36 WIB

Teh Gunung Dempo Hangatkan Taman Kambang Iwak

Teh tersebut berasal dari kebun teh di lereng Gunung Dempo milik PTPN VII.

Rep: mursalin yasland/ Red: Hiru Muhammad
Teh Gunung Dempo produksi PTPN VII Unit Pagaralam  menghangatkan pengunjung Taman Kambang Iwak Palembang, Sabtu (17/9/2022).
Foto: Humas PTPN VII
Teh Gunung Dempo produksi PTPN VII Unit Pagaralam menghangatkan pengunjung Taman Kambang Iwak Palembang, Sabtu (17/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Teh Gunung Demo produksi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII menghangatkan Taman Kambang Iwak, Kota Palembang. Anak-anak karyawan BUMN yang tergabung dalam FKPPIB mengenalkan Teh Gunung Dempo secara gratis kepada warga yang sedang olahraga di taman terkenal Kota Palembang tersebut.

Teh tersebut berasal dari kebun teh di lereng Gunung Dempo seluas 1.500 hektare milik PTPN VII di Pagaralam, Sumatra Selatan. Ratusan gelas teh hitam tersebut habis diminum pengunjung dalam setengah jam. Teh tersebut memiliki khasiat yang belum banyak diketahui masyarakat.

Baca Juga

Kepala Bagian Pengadaan, Pemasaran, dan Umum PTPN VII Iyushar Gandasaputra mengapresiasi prakarsa FKPPIB ini. Ia mengaku membutuhkan mitra yang bisa mengenalkan produk-produk PTPN VII sekaligus mengedukasi masyarakat.

“Teh yang kami produksi adalah salah satu teh terbaik. Bahkan, teh kami kategori eksklusif karena dihasilkan dari lereng Gunung Dempo yang menghadap ke timur sehingga mendapat sinar matahari pagi secara penuh. Rasanya juga khas dan banyak khasiatnya,” kata Iyushar, Senin (19/9/2022).

Iyushar menambahkan, ke depan, seluruh produk retail yang dihasilkan semua anak perusahaan PTPN Holding secara bertahap akan diupayakan menggunakan merek Nusakita. Ia menjelaskan teh yang saat ini masih menggunakan merek Gunung Dempo kemungkinan besar akan beralih merek ke Nusakita, tetapi dengan penjelasan basis produknya.

“Secara nasional Holding Perkebunan Nusantara sudah melaunching merek Nusakita sebagai brand nasional. Beberapa produk merek Nusakita yang sudah masuk ke pasar retail antara lain gula putih, minyak goreng, teh, dan kopi,” kata dia.

Di arena pengenalan produk yang berada di bilangan Talangsemut, Bukit Kecil, Kota Palembang itu, berbagai komentar disampaikan para penikmat teh. Chairul (61 tahun), seorang pensiunan ASN mengaku teh yang disuguhkan kepada pengunjung sangat terasa orisinalitasnya.

“Saya seruput pertama tadi terasa banget aslinya. Sepetnya (kelat) terasa banget. Beda dengan teh-teh merek lain. Apalagi ini disajikan nggak pakai gula, jadi terasa banget. Ini kalau ditambah gula sedikit, atau manis-manis jambu, enak sekali,” kata Chairul.

Ketua Forum Komunikasi Putra Putri Indonesia Bersatu (FKPPIB) Tezza Aldiano mengatakan, teh Gunung Dempo memiliki prospek pasar yang sangat baik dengan manfaat yang juga sangat menarik.

“Kami hanya ingin berekspresi sekaligus eksperimen dengan teh produksi PTPN VII ini. Soalnya, produknya bagus banget tetapi masyarakat belum familiar.,” kata Tezza didampingi Korda FKPPIB Sumsel Muhammad Bagus Aliy.

Muhammad Bagus Aliy mengatakan, pengenalan produk minuman khas kepada masyarakat Sumsel, khususnya Kota Palembang sangat strategis. Sebab, tambah dia, masyarakat Palembang memiliki ragam kuliner yang sangat menonjol, bahkan sampai tingkat nasional dan dunia.

“Palembang ini terkenal dengan makanannya. Yang paling sohor pasti pempek dan kerupuk. Nah, untuk minumannya memang belum ada. Saya pikir, teh Gunung Dempo ini ke depan harus di-branding jadi minuman khas Palembang mendampingi pempek dan kerupuk,” kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement