Senin 19 Sep 2022 18:42 WIB

Satgas IDI: Kasus Covid-19 di Indonesia Telah Menurun Drastis

Pernyataan WHO bahwa endemi sudah di depan mata perlu didukung disiplin masyarakat.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Erlina Burhan mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia saat ini telah menurun drastis. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Erlina Burhan mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia saat ini telah menurun drastis. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan ada tambahan 1.620 kasus Covid-19 baru pada Senin (19/9/2022) hari ini. Total, kasus konfirmasi Covid-19 sejak awal pandemi Covid-19 mencapai 6.410.426.

Kemudian untuk kasus sembuh bertambah 3.390 sehingga totalnya 6.226.446. Sedangkan kasus meninggal bertambah 23 menjadi 157.915 . Secara keseluruhan, kasus aktif turun 1.793 sehingga totalnya 26.065. Hari ini tercatat sebanyak 61.343 spesimen diperiksa. yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).

Baca Juga

Sedangkan, berdasarkan data sebaran hari ini, kasus Covid-19 paling banyak ditemukan di DKI Jakarta dengan 626 kasus. Provinsi Jawa Barat menjadi penyumbang kasus harian terbanyak kedua dengan 313 kasus. Disusul Banten 172 kasus, kemudian Jawa Timur 148 kasus dan Jawa Tengah 99 kasus.

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) Erlina Burhan mengatakan, kasus di Indonesia telah menurun drastis bila dibandingkan saat gelombang Delta pada Juli 2021 dengan angka kematian tertinggi saat itu berkisar 2.000 jiwa dalam sehari.

"Pada saat varian Omicron yang sekarang kebetulan gejalanya ringan dan tingkat keparahan tidak seberat Delta, angka kematiannya tidak seberat dulu. Bahkan sekarang kian menurun kira-kira 20-an orang sehari," ujarnya dalam Talkshow: Mengapa Booster Masih Diperlukan? yang disiarkan secara daring di Youtube BNPB, Senin (19/9/2022).

Pernyataan WHO bahwa endemi sudah di depan mata, kata Erlina, perlu didukung masyarakat dengan cara patuh terhadap protokol kesehatan serta mengakses perlindungan vaksin. "Kalau itu bisa kita lakukan, mudah-mudahan Indonesia bisa ke arah itu (endemi)," katanya.

Erlina mengajak seluruh sektor masyarakat terlibat untuk mengejar peluang emas endemi dengan terus mempertahankan capaian pandemi yang saat ini telah terkendali. Erlina mengatakan, saat ini Indonesia secara statistik Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil mengendalikan kasus konfirmasi Covid-19.

"Karena, angka kasus Indonesia berada di kelompok yang terkontrol dibandingkan negara lain. Indonesia ada di jalur yang tepat," kata Erlina Burhan.

Adapun, indikator menuju endemi adalah angka kasus yang terus menurun di berbagai negara. "Kurva penurunan harus flat, jangan bergelombang lagi. Itu dari segi kasusnya," katanya.

Selain itu, jumlah orang yang wafat karena Covid-19 di seluruh dunia juga perlu ditekan hingga angka terendah. Hal terpenting lainnya adalah masyarakat memiliki kekebalan cukup bila ada virus yang masuk.

"Dan itu bisa didapatkan dari vaksinasi," katanya.

 

photo
Vaksinasi Covid-19 dosis keempat. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement