Senin 19 Sep 2022 18:02 WIB

Indonesia Menuju Endemi Tapi Angka Kematian Akibat Covid Masih Tergolong Tinggi

Mendorong vaksinasi menjadi cara terefektif untuk turunkan kematian akibat Covid-19.

Warga melihat Pameran Foto Bogor Dalam Bingkai 2022 di Alun-alun Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (15/9/2022). Pameran yang diselenggarakan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bogor dengan tema transisi tersebut menampilkan 55 foto tunggal dari berbagai peristiwa sosial, ekonomi, sosial budaya dalam peralihan pandemi COVID-19 menuju endemi.
Foto:

Pakar lain mendukung teori pentingnya vaksinasi Covid-19 dalam jalan menuju endemi. "Kami sudah melihat angka kematian itu pada populasi lansia, rentan dan komorbid relatif lebih tinggi. Bahkan, sangat signifikan pada mereka yang yang tidak divaksin," kata Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinis, Konsultan Virologi, Budiman Bela.

Ia mengatakan semakin sering seseorang menerima vaksin, yakni dosis 1, dilanjutkan dengan dosis 2, dan dosis 3, angka kematian akibat Covid-19 di suatu negara jauh berkurang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata Budiman, menaruh perhatian penuh pada vaksinasi Covid-19 untuk segera mengakhiri status pandemi.

Salah satu dari enam rekomendasi WHO untuk menuju endemi di dunia adalah cakupan vaksinasi 100 persen, khususnya pada lansia dan tenaga kesehatan. "Penting, vaksinasi bisa diselesaikan paling tidak 100 persen pada populasi rentan," katanya.

Budiman yang juga aktif sebagai Panel Ahli Satgas Penanganan Covid-19 BNPB itu mengatakan vaksin bisa dengan cepat menghilangkan virus dalam tubuh, karena imunitas terbentuk dan siap menetralisasi infeksi virus.

"Vaksin bisa dengan cepat membuat virus itu hilang dari tubuh. Kalaupun masih terdeteksi, cepat juga dihilangkan, jadi tidak mudah menular," ujarnya.

Budiman mengatakan setiap individu dapat berstatus sebagai perantara virus untuk menulari orang lain di sekitarnya. Sehingga, vaksinasi menjadi hal penting untuk memberi perlindungan pada populasi rentan, seperti lansia, orang dengan komorbid, hingga tenaga kesehatan.

"Walau berpotensi jadi sumber penularan, jadi jauh berkurang karena vaksin. Urgensinya, dalam menghadapi mereka yang populasi rentan. Kalau tidak vaksinasi akan lebih mudah mengalami sakit berat atau fatal akibatnya," katanya.

Sementara itu, dilansir dari Dashboard Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI per 18 September 2022, penerima vaksin dosis 3 berjumlah 62,60 juta dosis (26,68 persen), dosis 2 mencapai 170,93 juta dosis (72,84 persen), dosis 1 sebanyak 204,32 juta dosis (87,07 persen) dari target sasaran 234,66 juta jiwa.

Di Amerika Serikat, Presiden Joe Biden mengatakan pandemi telah usai. Pernyataan ini disampaikan walaupun AS masih dicengkeram virus corona yang menewaskan ratusan warganya setiap hari.

"Pandemi telah usai," kata Biden dalam wawancara untuk program 60 Minutes yang dilakukan di sela pemeran otomotif Detroit yang dihadiri ribuan orang, Ahad (18/9/2022).

"Kami masih memiliki masalah dengan Covid-19, pekerjaan kami masih sangat banyak, tapi pandemi telah usai, bila anda menyadarinya, tidak ada lagi yang memakai masker, semua orang tampaknya dalam keadaan sehat, dan saya kira itu perubahan," tambahnya.

Sejak awal masa jabatan Biden kasus kematian Covid-19 turun drastis. Sebelum Biden berkuasa  setiap hari  lebih dari 3.000 warga AS meninggal dunia karena virus corona. Ketika Biden menjabat perawatan, obat-obatan dan vaksin semakin banyak tersedia.

Namun menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) setiap harinya masih sekitar 400 warga AS yang meninggal karena Covid-19. Biden menghabiskan masa isolasi selama dua pekan di Gedung Putih karena terinfeksi virus corona pada bulan Juli.

Sementara istrinya, Ibu Negara Jill Biden terinfeksi Covid-19 pada bulan Agustus. Biden mengatakan gejala ringan merupakan penanda membaiknya perawatan virus corona selama masa jabatannya, dikutip dari Reuters.

photo
Tiga Skenario Pandemi Menuju Endemi - (infografis republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement