Ahad 18 Sep 2022 13:23 WIB

Indonesia Menangis, Tiada Lagi Prof Azyumardi Azra

Kenangan atas prof DR Azyumardi Azra.

Prof Azyumardi Azra
Foto:

Tanpa Swab 

Indonesia, seperti halnya Malaysia telah menghapus keharusan Swab Antigen/ PCR untuk perjalanan luar negeri. Kondisi itu membuat penumpang pesawat yang terpapar Covid-19 dalam kategori orang tanpa gejala ( OTG) sulit terdeteksi. Baru seminggu lalu, Pemerintah Malaysia menghapuskan larangan memakai masker di dalam ruangan. 

Saya mengenal Prof Azyumardi cukup lama. Ia pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat (1979-1985). Kesamaan isu atau topik yang kami bahas dalam tulisan masing- masing semakin mengeratkan hubungan. 

Semasa pandemi Covid19 kami intens berkomunikasi. Usia kami sama-rentan terpapar Covid-19, sehingga mengatur sebaiknya beraktivitas dari rumah saha. Suatu hari di tahun lalu, anak cucunya tertular Covid-19. Ia mengontak saya meminta dicarikan Ivemertin, obat cacing yang terkenal itu. Yang dipercaya sebagian masyarakat bisa melawan virus Covid19.

Masa itu, obat tersebut sangat sulit mencarinya, harganya di pasaran ikut dimainkan karena diburu banyak orang, meski dilarang pemerintah untuk digunakan menyembuhkan Covid19. Kebetulan saya memiliki stok, maka saya kirimlah ke beliau. " Alhamdulillah, anak cucu berangsur baik, sudah keluar keringat. Terima kasih Pak Ilham," ucapnya. 

Komunikasi semakin  intens sejak pria kelahiran 67 tahun lalu itu ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pers. Begitu menjabat kasus  di dunia pers terus meningkat, membuatnya praktis sejak itu siang malam beraktifitas. Masalah yang paling menyedot perhatiannya adalah RUU KUHP yang mengancam kemerdekaan pers. Ia terjun langsung menghadiri  Rapat Dengar Pendapat ( RDP) dengan Komisi I DPR-RI.

Kolumnis yang sangat produktif itu sering mengirimi saya link tulisannya membahas pelabagai topik di berbagai media kemudian kita bahas bersama. Demikian sebaliknya. 

Rabu (14/9) lalu kami masih bertegur sapa. Hari itu beliau  sedang berada di Padang, Sumatera Barat. Saya ketahui dari fotonya ketika bersama wartawan Sumbar menghadiri jamuan makan siang Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi Ansharullah.

Foto saya peroleh dari rekan Zulnadi, wartawan senior Pemred Semangat.com di Padang yang hadir dalam jamuan itu. Foto itu kemudian saya forward ke beliau. Seperti biasa dia pun merespons cepat di WA. "Terima kasih pak Ilham. Kolomnya ditunggu," ucapnya.  Dalam kunjungannya di Sumatera Barat, Azyumardi sempat ke Bukit Tinggi dan mengunjungi keluarganya di Batu Sangkar. Kuat dugaan karena kecapean melakukan perjalanan dinas yang membuat kondisinya drop dan dengan mudah diserang virus Covid-19 yang secara objektif sebenarnya penyebarannya sudah menurun di Indonesia dan di berbagai belahan dunia.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement